JATIMTIMES - Komisi E DPRD Jatim terus memantau penanganan kasus kekurangan gizi kronis pada bayi (stunting) dan kematian ibu hamil di Kabupaten Jember dan Lumajang.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Ir. H. Artono, MM, pekan ini berada di Jember untuk mendapatkan data penanganan stunting dan kematian ibu hamil di Kabupaten Jember.
Baca Juga : Akibat Banjir dan Longsor Akses dari Lumajang ke Pronojiwo Tertutup Total
"Di Jember kematian ibu hamil masih sangat tinggi. Ini harus mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Jember, agar angka kematian ibu hamil jumlahnya bisa terus ditekan," kata Ir. H. Artono MM.
Dari data yang ada di Kabupaten Jember, Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan angkanya masih cukup tinggi. Karena faktornya penyebabnya, menurut politis PKS ini harus segera ditemukan dan penanggulangannya harus cepat.
Sementara untuk kasus Stunting di Jember dan Lumajang sama-sama tingginya. Kasus kekurangan gizi kronis yang berkaibat kepada tumbuh kembang anak ini harus segera memperoleh penanganan cepat.
"Lumajang itu angka stuntingnya 30,1 sedangkan Jember 23,9. Lumajang memang lebih parah untuk masalah stunting. Tapi angka kematian ibu saat hamil dan persalinan di Jember lebih tinggi," jelas Ir. H. Artono kemudiam.
Baca Juga : Suka Cita Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Para Suporter Ini Nyanyikan Chant "Lizzy's in a box"
Karenanya, selain berkoordinasu dengan Pemkab Jember dan Lumajang, Komisi E DPRD Jatim akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim agar dilakukan intervensi program penanganan kedua kasus ini di Jember dan Lumajang.
"Ini serius, Pemprov Jatim harus melakukan intervensi terhadap dua masalah ini. Makanya kami datang ke Jember untuk memastikan angka-angka itu, agar penanganannya terencana can fokus," kata Ir. H. Artono lagi.
