JATIMTIMES - Banyak kepercayaan masyarakat mengenai larangan memotong kuku di hari Sabtu ataupun Minggu. Jika memotong di hari-hari tersebut bisa membawa beberapa dampak buruk, seperti tidak adanya rahmat dari Allah, rezeki yang menyempit dan lain sebagainya.
Namun ternyata, memotong kuku itu adalah anjuran dari Nabi. Lalu kenapa harus ada batasan hari dalam melakukan anjuran tersebut?
Baca Juga : Bank Jatim Borong Dua Penghargaan Top GRC Awards 2022
Disampaikan Buya Yahya melalui unggahan video di Instagram pribadinya bahwa ada hadist sahih Imam Muslim tentang fitrahnya manusia mengenai kebersihan dengan bahasa lain menjadi disunnah kan. Fitrah atau anjuran tersebut ada banyak namun jika disederhanakan salah satunya adalah potong kuku.
Buya Yahya menjelaskan bahwasanya memotong kuku adalah sunnah, kapan saja boleh memotong kuku namun ada anjuran lebih baik memotong kuku di hari Jumat. "Memotong kuku itu sunnah, kapan saja boleh namun jika mengikuti fitrahnya sebaiknya ambil hari Jumat," jelas Buya.
Lebih lanjut Buya menegaskan bahwa sunnah ya sunnah jangan jadikan larangan atau tidak mendapatkan rahmat, karena sebenarnya semua hari itu baik dan penuh akan rahmat Allah SWT.
"Sunnah ya sunnah selesai, jangan jadikan larangan atau tidak ada rahmat," tegas Buya.
Potong kuku adalah hal yang bagus, potong kapan saja namun diimbau agar sepekan sekali yakni di hari Jumat. Buya Yahya juga menyarankan agar paling lama untuk tidak memotong kuku adalah 40 hari. Namun jika di hari Jumat tidak sempat bisa dipotong di hari Sabtunya.
Baca Juga : Ini Dia 3 Jenis Makanan dan Minuman Jin
"Paling lama batas memotong kuku 40 hari lah, itu sudah lama. Tapi dianjurkan hari Jumat, tapi jika gak sempat, potong di hari Sabtunya. Tidak ada yang namanya tidak dapat rahmat," saran Buya.
Adapun cara memotong kuku juga tidak batasi alias bebas. Namun, para ulama menganjurkan agar menjadi ibadah dimulai dari telunjuk hingga kelingking baru yang terakhir adalah ibu jari atau jempol.