JATIMTIMES- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pihaknya selaras dengan kebijakan yang ditentukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memperhatikan serta memberi bantuan modal pada pelaku usaha kecil.
Khofifah menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berusaha melengkapi program Presiden Joko Widodo dengan menyalurkan bantuan modal untuk para pelaku usaha ultra mikro senilai Rp 500.000 dari Badan Amil Zakat Nasional (Banznas) Jatim.
Baca Juga : Bus Trans Jatim Sudah Beroperasi, Gratis hingga Akhir Agustus
Selain itu Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jatim dan pinjaman murah dengan bunga 3% per tahun melalui Bank Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jatim dengan pinjaman batas maksimal Rp 10 juta.
“Bantuan permodalan untuk para pelaku usaha mikro kami berikan guna membantu mereka mengakses permodalan dari Bank UMKM Jatim. Bunganya rendah hanya 3% per tahunnya, dan maksimal peminjaman sebesar Rp 10 juta,” ujarnya.
Khofifah menyebutkan, program tersebut memang sengaja digagas agar para pelaku usaha ultra mikro seperti pedagang kaki lima (PKL), pengusaha toko prancangan, pedagang sayur, dan yang lainnya tidak terjerumus untuk meminjam uang ke rentenir yang nantinya akan merugikan.
“Akses modal ini tanpa jaminan. Tahun 2022 ini ada anggaran sekitar Rp 7,5 miliar yang kami siapkan hingga akhir tahun,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis.
Baca Juga : Dojo Rajawali Mangir Raih Juara Umum Kejurkab Forki Banyuwangi 2022
Adapun kunjungan kerja Presiden Jokowi digelar selama dua hari, Minggu (21/8/2022) hingga Senin (22/8/2022).
Jokowi terjun ke sejumlah pasar untuk menyalurkan bantuan modal kerja (BMK), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan minyak goreng kepada peserta program keluarga harapan (PKH).