free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Bermula dari Hobi, Bisnis Helm Repaint ala MotoGP Milik Jurnalis Kota Batu Banjir Orderan

Penulis : Irsya Richa - Editor : Dede Nana

20 - Aug - 2022, 23:13

Placeholder
Eko Sabdianto saat menunjukkan helm NHK GP Prime limited edition Mandalika Racing Team Indonesia plus sertifikat dan sebagian helm "repaint" ala-ala motoGP koleksinya. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Bermula dari kegemarannya mengoleksi helm full face, wartawan Eko Sabdianto sekaligus warga Kota Batu ini kebanjiran order. Meski repaint, harganya pun bisa tembus hingga jutaan rupiah.

Awalnya pria yang akrab disapa Dian mulai mengoleksi beberapa helm pada tahun 2017 silam. Tiba-tiba koleksi helmnya itu ditawar yang berujung dibeli oleh teman-temannya dari sesama komunitas motor pada saat touring beberapa saat lalu.

Baca Juga : Tingkatkan Profesionalitas, 121 Wartawan Berkompeten Diikutkan OKK PWI Malang Raya

Padahal beberapa dari helm koleksinya itu merupakan produk repaint yang sengaja didesain dan dimodifikasi menyerupai dengan aslinya. Meski beberapa koleksinya itu ada juga original.

"Awalnya saya tidak menyangka mengapa mereka bisa tertarik dengan helm koleksi saya. Padahal, saya sengaja merepaint helm full face biasa kepada seorang teman menjadi ala-ala MotoGP," ucap Dian.

Untuk repaint helm itu Dian mempercayakan tidak kepada sembarang orang. Jadi Dian tidak asal memoles helm miliknya tersebut "Terus terang, saya mempercayakan repaint helm kepada salah seorang teman yang sudah berpengalaman. Jadi, tidak asal merepaintkan helm kepada orang sembarangan," tambah Dian yang juga lulusan Akademi Pariwisata dan Perhotelan.

Dian pun mengakui kebanjiran order ditengah banyak orang-orang yang meluangkan waktu liburannya dengan Sunmori (Sunday Morning Ride). Sehingga cukup banyak bikers yang berburu helm ala-ala atau repaint untuk dijadikan helm kedua bagi mereka.

“Jadi rata-rata memang mereka membeli helm yang menyerupai MotoGP bukan untuk dipakai harian. Melainkan, mereka cenderung memakainya hanya pada saat Sunmori saja,” ujar Dian yang juga anggota CBR K-49 Community Malang ini.

Menurut Dian untuk memulai suatu usaha seperti dengan berbisnis helm yang dilakoninya ini tidak perlu untuk mempunyai toko. Dian mengandalkan teknologi atau pemasaran secara online.

"Zamannya sudah era digital, penjual bisa menawarkan dagangannya melalui media sosial, seperti facebook, instagram maupun grup-grup WhatsApp. Jadi yang terpenting, kita harus mempunyai barang dan ada kemauan berusaha untuk memfoto dengan tujuan mengenalkan produk yang akan kita pasarkan kepada konsumen,” imbuh Dian.

Baca Juga : Tingkatkan Profesionalitas, 121 Wartawan Berkompeten Diikutkan OKK PWI Malang Raya

Saat ditanya berapa harga helm yang biasa dijual, dan apakah yang di repaint helm asli atau bukan, Dian menjelaskan, jika itu tergantung dengan tingkat kerumitan desain repaint dan pasaran helm serta keadaan barangnya.

"Kalau helmnya memang asli, contoh KYT TT Course Jaume Masia kita repaint SUOMY ala-ala motoGP yang dipakai Andrea Dovizioso, dan kalau harga sih memang bervariasi ya, sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 jutaan lah,” terang Dian.

Namun, jika helm yang sedang viral atau banyak diburu orang bisa mencapai Rp 5 jutaan ke atas. Seperti helm limited edition. Bahkan Dian, juga memiliki NHK GP Prime dan R6 edisi Mandalika Racing Team Indonesia plus dengan sertifikatnya.

“Dan biasanya, walaupun ajang MotoGP Mandalika telah usai, tapi helm ini banyak diburu oleh para kolektor helm di seluruh Indonesia," tutup Dian.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Dede Nana