JATIMTIMES - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai beberapa pihak tak memahami tentang arti dari sebuah perjuangan. Hal ini buntut dari banyak pihak yang mempertanyakan niatnya kembali untuk mencalonkan diri sebagai presiden, meski beberapa kali mengalami kekalahan.
"Ada yang bertanya, ya mungkin nyindir-nyindir, 'sudah sekian kali kalah kok mau maju lagi?’. Mungkin mereka tidak mengerti arti pejuang," tutur Prabowo dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, dikutip dari kompas (13/8/2022).
Baca Juga : Dinkes Kota Malang Targetkan BIAN Selesai di Agustus 2022
Lebih lanjut dijelaskan Prabowo, meski mendapat nyinyiran seringkali kalah atau gagal, namun pihaknya menyampaikan jika hal ini merupakan sebuah usaha kembali bangkit. Menurutnya, sebagai seorang pejuang, jika harus terjatuh tentu merupakan hal yang biasa.
"Bagi seorang pejuang jatuh itu biasa. Bagi pendekar kalau jatuh kita bangkit, jatuh lagi, bangkit lagi," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, sebuah kekalahan hanya bisa dimaknai jika pihak tersebut mengakui dan berhenti dalam melakukan sebuah upaya.
Sementara itu, dalam Rapimnas, Prabowo mengapresiasi loyalitas dari para kadernya. Prabowo sendiri mengumumkan bahwa ia akan maju menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra yang ada di 34 provinsi, memberikan dukungan untuk Prabowo maju sebagai Capres 2024 dalam Pilpres yang akan diikuti oleh Prabowo ketiganya kalinya.
Baca Juga : Siapa Capres dan Cawapres dari KIB akan Segera Terjawab di Surabaya
Untuk diketahui, Prabowo sebelumnya maju dal.Pilpres pada 2014. Saat itu, ia berpasangan dengan Hatta Rajasa. Pada 2009, ia maju dalam pilpres namun menjadi Cawapres di mana Capresnya adalah Megawati.
Kemudian pada 2019, ia kembali maju sebagai Capres bersama pasangannya Sandiaga Uno. Akan tetapi, dalam ketiga kontestasi Pilpres itu, Prabowo masih mengalami kekalahan.