JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, melaksanakan Program UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah 2022. Program ini dikordinasi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang.
Menariknya, Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh dr. Tias Pramesti Griana, M.Biomed dengan beranggotakan dr. Christyaji Indradmojo, Sp.EM, Larasati Sekar Kinasih, MGz dan Dr. Umaiyatus Syarifah, MA ini melakukan pelatihan pembuatan sabun Non-Aromatic Kefir Milk Goat (Arafat).
Baca Juga : Bantu Percepatan Vaksin PMK Tahap II, Polres Batu Kerahkan 5 Tim Vaksinator
Pelatihan pembuatan sabun "Arafat" yang halal dan thayyib bagi jemaah haji dilakukan di Desa Polaman, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang pada tanggal 29 - 31 Juli 2022.
Uniknya, dalam pembuatan sabun, memanfaatkan olahan susu kambing menjadi produk kebutuhan rumah tangga yang halal dan thayyib. Potensi kefir susu kambing sebagai antibiotik dan antiseptik memungkinkan dipakai sebagai bahan dasar sabun.
Dijelaskan dr Tias, produk sabun Non-Aromatic Kefir Milk Goat (Arafat), merupakan inovasi baru dalam industri sabun mandi dan sabun muka. Produk ini secara spesifik ditujukan untuk para jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia adalah pengirim jemaah haji dan umrah dengan jumlah terbesar di dunia, serta adanya larangan untuk menggunakan wewangian dalam menjalankan ibadah.
"Sabun Arafat juga memiliki keunggulan dapat membantu meredakan masalah kulit akibat alergi suhu panas dan kelembapan rendah yang banyak dialami jemaah haji dan umrah Indonesia (khususnya lansia)," paparnya.
Demo pembuatan sabun Non-Aromatic Kefir Milk Goat (Arafat) oleh Tim Pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Tias Pramesti Griana, M.Biomed dipaparkan secara jelas dan runtut oleh tim.
Dalam proses produksi sabun Arafat, kefir yang telah disaring dicampur dengan NaOH lalu diaduk dan didiamkan selama 1 jam. Selanjutnya, mentega dan minyak dipanaskan dengan api kecil. Setelah dingin, larutan mentega dan minyak disatukan dengan larutan kefir-NaOh untuk kemudian diblender dan dibiarkan mengeras dalam pipa.
Baca Juga : Pembaretan 273 Prajurit Remaja Korps Marinir, Dankormar: Jangan Cengeng
"Harapannya, produk sabun Arafat ini dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi jemaah haji dan umrah. Serta ke depan, sabun Arafat memiliki legalitas produk yang lengkap seperti label halal, nomor dagang, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan lain-lain," tutup dr Tias.
Dalam kesempatan itu, Dr. Umaiyatus Syarifah, MA juga menyampaikan penyuluhan terkait produk rumah tangga yang halal dan thayyib kepada masyarakat yang hadir.
Sementara itu, dalam pengabdian masyarakat ini, juga melibatkan para mahasiswa dari Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), yakni Ahmad Nur Habib Rahmatullah, Siti Fadilla, dan Ahmad Taufiqurrohman Al Rosyid.