Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Fenomena Koyok atau Ikan Teler Terjadi Lagi di Ranu Klakah Lumajang

Penulis : Moch. R. Abdul Fatah - Editor : A Yahya

26 - Jul - 2022, 07:35

Placeholder
Warga ramai-ramai menangkap ikan saat fenomena koyok terjadi (Foto : Moch. R. Abdul Fatah / JatimTIMES)

JATIMTIMES - Ratusan warga di sekitar Ranu Klakah Lumajang, sejak kemarin malam mulai turun ke danau Ranu Klakah untuk menangkap ikan danau Ranu Klakah yang mulai naik ke permukaan karena kondisi ikan menurut warga setempat mulai teler.

Fenomena ini, sejak lama disebut sebagai Koyok. Dimana ribuan ikan naik kepermukaan air danau dalam kondisi teler dan dengan mudah bisa ditangkap warga.

Baca Juga : 8 Biduan Korban Arisan Bodong Mengadu ke Polresta Makota: Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar

Untuk menangkap ikan ini tidak memerlukan jala atau pancing, warga cukup memasang besi tajam pada ujung galah bambu, dan begitu ikan muncul dipermukaan, warna menusuk ikan yang sedang teler tersebut untuk menangkapnya.

Penangkap ikan dadakan ini selalu ada pada saat terjadi cuaca dingin selama beberapa hari di sekitar Ranu Klakah. Dan dalam tiga hari terakhir ini cuaca dingin memang sedang terjadi di Lumajang, sebagai pertanda awal terjadinya fenomena koyok tersebut.

"Hari ini harga ikan tangkapan warga dijual dipinggir jalan antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu perkilogram. Biasanya antara Rp 30 ribu sampai Rp 35 Ribu perkilogram," kata salah seorang warga setempat, hari ini Selasa (26/7)

Selain menguntungkan warga untuk menangkap ikan, fenomena Koyok ini menjadi kerugian besar bagi para pemilik karamba di Ranu Klakah tersebut. Karena biasanya begitu fenomema Koyok ini terjadi, para pemilik karamba akan memanen iklan peliharaannya dan dijual dengan harga yang lebih murah.

"Biasanya kalau sudah terjadi Koyok seperti ini, ikan-ikan di karamba dipanen awal, walau masih kecil-kecil. Ini lebih baik dari pada ikan peliharaannya mati," kata Arif warga setempat.

Fenomena Koyok ini bisa terjadi selama beberapa hari. Menurut warga setempat, fenomena ini terjadi karena naiknya zat belerang dari dasar danau, sehingga ikan-ikan mulai teler dan naik ke permukaan dan dengan mudah dilihat warga dan ditangkap untuk dikonsumsi atau dijual jika hasil tangkapannya cukup banyak.

Baca Juga : Wali Kota Madiun: Jaga Kondusivitas Jelang Tahun Baru Islam, Jangan Ada 'Lempar Jumrah' di Mana-mana

"Kalau pakai jala dapatnya bisa banyak, karena ikan-ikan itu sudah tak berdaya. Tapi aman untuk dikonsumsi," jelas warga kemudian.

Jenis ikan yang berada di danau Ranu Klakah yang terbanyak adalah jenis ikan nila. 

Warga setempat mengatakan, kondisi saat ini masih belum terlalu parah, namun jika cuaca dingin masih berlangsung, bisa jadi nanti malam dan besok pagi kodisi ikan akan semakin memperihatinkan dan jadi berkah bagi warga setempat.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moch. R. Abdul Fatah

Editor

A Yahya