JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan Jemput Bola Pemeriksaan Gratis (Jebol-Perintis) Penyakit Tidak Menular (PTM). Yang disasar adalah para pegawai di lingkup Pemkot Malang.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang drg Muhammad Zamroni mengatakan, untuk persentase PTM di Kota Malang, sekitar 30 pesen merupakan penyakit hipertensi dan diabetes.
Baca Juga : Update Covid-19 di Kota Batu, Masih Ada 4 Pasien Aktif
"Standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada 12 indikator. Salah satunya adalah skrining pada usia produktif," ujar Zamroni.
Ditambahkan Zamroni, kegiatan skrining kesehatan ini untuk mendeteksi dini PTM sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga kesehatan dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada masyarakat saat memberikan layanan publik.
Dalam pemeriksaan PTM in,i terdapat beberapa tahapan. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, berat badan, lingkar perut dan pemeriksaan laboratorium gula darah pada masyarakat usia produktif mulai usia 15 hingga 59 tahun. Untuk diketahui, jumlah masyarakat usia produktif di Kota Malang sekitar 600 ribu jiwa.
Zamroni menyebut, layanan skrining kesehatan ini dapat dilakukan di pos pembinaan terpadu (posbindu) yang terdapat di posyandu atau di puskesmas. Namun, capaiannya masih kurang maksimal sehingga dilakukan Jebol Perintis PTM.
"Jebol Perintis PTM, jumlah kunjungan sudah 262, obesitas 47 (17,9 persen), hipertensi 75 (28,6 persen), dan diabetes militus 14 (5,3 persen)," ungkap Zamroni.
Kegiatan Jebol Perintis PTM ini sebelumnya juga telah dilaksanakan di Balai Kota Malang dengan menyasar para pegawai Pemkot Malang. "Kemudian bergeser ke Kantor Terpadu ini. Nantinya berlanjut ke perangkat daerah lain dengan harapan hingga sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga tercapai semuanya," tutur Zamroni.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, pelayanan skrining kesehatan bagi masyarakat dapat dilaksanakan di posbindu terdekat atau ke puskesmas yang berada di wilayah masing-masing.
Menurut Husnul, bisa jadi terdapat masyarakat yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan sehingga tidak dapat hadir ketika pelaksanaan pemeriksaan kesehatan. "Jadi, sementara kami mulai dengan karyawan Pemkot Malang dulu. Nantinya dilanjutkan karyawan swasta dan di tempat umum. Istilahnya jemput bola," ujar Husnul.
Baca Juga : Bupati Jember Mantu, 40 Pengantin Diisbatkan
Nantinya, berdasarkan hasil pemeriksaan, jika terdapat aparatur sipil negara (ASN) atau karyawan yang hasil skriningnya berpotensi mengarah pada hipertensi dan diabetes, maka akan disarankan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Lebih lanjut, penerima jasa pelayanan kesehatan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Yuniar Firmansyah mengatakan, dirinya senang karena terdapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kota Malang terkait pemeriksaan PTM. Menurut dia, pemeriksaan PTM ini perlu untuk mengetahui gejala dini PTM yang dimiliki masing-masing pegawai.
"Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis Dinas Kesehatan. Saya berharap tidak sampai terkena PTM ini," tandas Yuniar.