JATIMTIMES - Alumni Magister Manajemen Universitas Islam Malang (Unisma), Masyhuri (26) berhasil lulus tanpa melalui tesis. Dengan bermodalkan jurnal yang terindeks Sienta, ia dapat mempercepat masa studinya.
Selama menempuh program S2, Masyhuri hanya menempuh 3 semester. Saat menempuh pendidikan S2 di Unisma, Masyhuri sangat dipermudah dalam menjalankan studi masternya.
Baca Juga : Hingga Juli 2022 Ada 44 Ekor Sapi Mati karena PMK, Peternak di Tulungagung Pertanyakan Data Itu
"Ketika saya mau daftar LPDP saya dibantu oleh beberapa dosen untuk meminta surat rekomendasi. Kemudian ada salah satu SK rektor yang mengatakan bahwa di Unisma bisa lulus tanpa tesis. Saya input jurnal terindex Sienta 2 sebanyak 2 artikel. Sehingga itu bisa dikonversikan menjadi nilai A untuk tesis," jelasnya.
Jurnal pertama yang dia input yaitu tentang bagaimana stres kerja karyawan Bank Syariah yang dimarger dari tiga perusahaan menjadi satu perusahaan. Mulai dari konflik kerja ketika Work From Home yang nantinya dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Kedua tentang bagaimana kebiasaan guru di Jawa Timur untuk melaksanakan inovasi, ketika guru dituntut untuk mengajar dari rumah atau belajar online.
"Jadi yang saya jadikan sebagai pengganti tesis kedua jurnal itu, yang masuk di Sienta 2. Harapannya banyak jurnal yang saya hasilkan. Kalau kemarin target nasional. Semoga bisa menghasilkan jurnal internasional terindex Scopus Q2 atau Q1. Sebenarnya sudah ada yang terindex Scopus dan Sienta tapi hasil kolaborasi. Total ada 7 jurnal," jelasnya.

Setelah lulus pada program S2, Masyhuri kemudian mengikuti beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dalam Negeri. Setelah berproses, ia kemudian dinyatakan lolos dan melanjutkan studi jenjang S3. Ia melanjutkan pendidikan doktornya di Universitas Brawijaya pada Program Studi (Prodi) Ilmu Manajemen.
Sebelum mengikuti beasiswa LPDP, Masyhuri sudah menyiapkan dengan matang. Sebab, menurutnya hal yang paling sulit saat tes Tofl dan ITp. Berkat kegigihannya belajar secara individu maupun kursus dia memperoleh nilai TOEFL® ITP 590.
"Desember 2021 saya sudah prepare di tes TOEFL® ITP yang itu berstandar nasional. Kalau S3 di Brawijaya itu 530, kalau beasiswanya menyaratkan di atas 500. Harus belajar reading structure dan listening untuk LPDP dalam negeri," ujar pria asal Lumajang itu.
Baca Juga : Rabu Depan, Sidang Dugaan Kekerasan Seksual JEP SPI Kota Batu Masuk Pembacaan Tuntutan
Sebagai informasi, Masyhuri telah melewati beberapa tahapan tes LPDP dalam negeri. Di antaranya tes administrasi, tes bakat skolastik, tes subtansi. Jika sudah lulus tes subtansi, dapat dikatakan sudah resmi menjadi penerima beasiswa LPDP dalam negeri.
Masyhuri sendiri telah kedua kalinya mengikuti beasiswa LPDP. Sebelumnya, ia telah mengikuti beasiswa tersebut di jenjang S2, tetapi tidak lolos. Sehingga, ia memilih Unisma jadi tempat studinya di jenjang S2.