JATIMTIMES - Petani padi di Kabupaten Lamongan mulai panen raya. Padi yang dihasilkan pun berkualitas. Mirisnya, setiap kali musim panen harganya pasti anjlok. Kondisi tersebut tentu sangat merugikan para petani.
Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan Anshori memberikan masukan sekaligus kritik pedas kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan harapan mereka segera memberikan solusi.
Baca Juga : Wali Kota Kediri: Persoalan Sampah Perlu Dibicarakan Secara Holistik
"Kami meminta dinas pertanian antisipatif. Memasuki musim panen biasanya harga gabah selalu mengalami penurunan. Untuk itu kami berharap jangan sampai musim panen tanam kedua ini harga gabah mengalami penurunan," ungkap Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan ini, Kamis (7/7/2022).
Anshori meminta agar dinas terkait segera berkoordinasi dengan perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga gabah. Kalau harga gabah turun para petani akan merugi karena biaya produksi, obat-obatan dan pupuk mahal.
"Tentu ini tidak kami inginkan terjadi di musim panen kedua ini; Kami berharap pemerintah pusat melakukan evaluasi dan menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga harga pembelian pemerintah (HPP) untuk harga gabah kering panen dan gabah kering giling," pungkasnya.