JATIMTIMES - Harga kebutuhan bumbu dapur rupanya masih enggan untuk turun harga. Terbukti beberapa bumbu dapur seperti cabai rawit dan bawang merah masih melambung harganya.
Pada pertengahan bulan Juni lalu, harga cabai rawit berada di kisaran Rp 100 ribu per kilogramnya. Harga tersebut masih terpantau bertahan pedas hingga awal bulan Juli ini Rp 100 ribu per kg.
Baca Juga : Gandeng Dinkes, 36 Anak Ikut Khitan Massal DWP Kota Kediri
Pantauan harga itu di area tempat pasar reloksi pedagang Pasar Kota Batu di Stadion Brantas. Pedagang Pasar Kota Batu Mujiyati mengatakan, harga cabai rawit masih tetap bertahan di kisaran Rp 100 ribu per kilogram.
“Kalau mulai pertengahan bulan sampai awal bulan Juli ini masih belum ada penurunan harga, masih tetap,” ungkap Mujiyati.
Harga cabai masih tetap bertahan lantaran faktor cuaca yang tidak menentu. Membuat stok cabai rawit di tingkat petani terbatas.
Alhasil dengan tingginya harga cabai rawit itu daya beli konsumen pun semakin menurun. “Pembeli cabai tetap membatasi, akhirnya saya juga membatasi dagangan saya supaya tidak busuk,” imbuh Mujiyati.
Selain cabai rawit, bumbu dapur yang terpantau naik berkali-kali lipat adalah bawang merah. Harga bawang merah kini sudah menembus Rp 60 ribu per kilogramnya.
Padahal pada awal Juli lalu, harganya Rp 20 ribu per kilogram, lalu naik tiga kali lipat. Pedagang bawang merah di Pasar Besar Batu, Nur Laila mengatakan, kenaikan harga pada bawang merah sudah terjadi dalam satu pekan terakhir.
Baca Juga : Puncak HUT Bhayangkara ke-76, Polres Kediri Gelar Tasyakuran
“Bawang merah mahal karena musim panen bawang sudah lewat. Sehingga stoknya di petani terbatas, ditambah cuacanya panas lalu hujan,” terang Laila.
Akibatnya konsumen pun enggan untuk membeli dengan jumlah yang banyak. Rata-rata konsumen hanya membeli sebanyak satu ons.
“Kalau biasanya pembeli beli satu kilogram, sekarang dikurangi drastis jadi 1 ons,” tutup Laila.