JATIMTIMES - Warga Desa Purwoasri Kecamatan Singosari akhirnya membangun jembatan darurat lantaran jembatan yang rusak di Dusun Gebyak Desa setempat tak segera diperbaiki setelah ambrol diterjang derasnya air sungai beberapa bulan lalu.
Jembatan darurat yang dibangun tersebut konstruksinya terbuat dari bambu. Dan saat ini, setidaknya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Rusaknya jembatan tersebut memang dinilai cukup berdampak pada warga sekitar. Selain itu, jembatan tersebut biasanya juga menjadi jalan alternatif penghubung antara Singosari menuju Karangploso, atau sebaliknya.
Baca Juga : Segera Daftar, Pascasarjana UIN Malang Buka Program Jalur Fast Track
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan tersebut diketahui dibangun sekitar tahun 1997. Menurut informasi dari warga sekitar, jembatan tersebut mulai ambrol sesaat sebelum lebaran tahun 2022 lalu.
"Itu ambrolnya semakin parah sekitar sebulan lalu. Bahan bahan bambunya beli dari warga sendiri. Sudah diketahui RT RW dan Kepala desa juag membantu. Kalau kami ya semoga segeralah diperbaiki agar tidak memutar jauh," ujar salah satu warga, Mulyati.
Saat awal ambrol, jembatan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Namun, disinyalir akibat derasnya arus sungai saat itu, pondasi jembatan yang sudah rusak ternyata semakin tergerus aliran air.
![Warga desa Purwoasri yang sempat menghimpun donasi untuk perbaikan jalan tikus.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES)](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2022/07/05/Warga-desa-Purwoasri-yang-sempat-menghimpun-donasi-untuk-perbaikan-jalan-tikus.Foto-Riski-WijayaMalangTIMES-C79a252df0ed02503.jpg)
Melihat hal tersebut, warga pun memutuskan untuk menutup total jembatan tersebut kurang lebih sejak satu bulan yang lalu. Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Meskipun di salah satu sisi jembatan masih ada bagian yang terlihat terhubung.
"Itu sebelum lebaran itu sudah ambrol. Tapi saat itu masih bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun karena tak segera diperbaiki, sekarang ambrolnya makin parah," ujar salah satu warga lain, Sari.
Sejumlah warga setempat juga sempat mengalihkan kendaraan roda dua yang hendak melintas ke jembatan tersebut ke sebuah jalan tikus yang tak jauh dari lokasi jembatan yang ambrol. Warga pun juga sempat menghimpun donasi dari pengendara yang melintas. Tujuannya untuk memperbaiki jalan tikus yang digunakan oleh warga.
Baca Juga : Viral, Cara Karyawan Minimarket Saat Interogasi Pencuri Bikin Luluh Netizen
Sementara itu, Kepala Desa Purwoasri Farid Harja menjelaskan, rusaknya jembatan ditengarai sejak sebelum bulan Ramadan tahun 2022. Saat itu jembatan sudah mengalami keretakan. Pihak Pemdes sudah melaporkan ke Dinas terkait dan kemudian dilakukan survei.
"Selain itu juga kami datang ke Dinas terkait di Kepanjen. Setelah survei lagi, dan disampaikan akan diupayakan segera. Katanya paling cepat akhir tahun atau tahun depan," ujar Farid.
Dibuatnya jembatan darurat juga dikatakan menjadi kebutuhan bersama. Dirinya lebih mementingkan kebutuhan warga. Maka dari itu dirinya amat bersyukur warga bisa bergotong royong secara swadaya membiayai dan membangun jembatan darurat secara mandiri.
"Oleh warga dibuat jembatan sementara karena banyak kebutuhan. Salah satunya orang sakit atau orang meninggal dunia yang di makamkan di dekat sini. Jadi menjadi inisiasi warga bersama," pungkasnya.