JATIMTIMES - Dalam dialog yang digelar Forum Lumajang Jatimtimes, pada hari Minggu (26/6), terungkap sejumlah persoalan yang cukup menghambat pemberantasan narkoba di Lumajang.
Di Polres Lumajang misalnya, tenaga kepolisian yang bertugas di Reskoba Polres Lumajang ada ada 13 orang, mulai dari tugas penindakan, sampai para penyidik.
Baca Juga : KPK Bergerak Lagi Lakukan Rangkaian Penyidikan di Tulungagung, Gunakan Dua Ruang di Mapolres
"Jumlah personil kita memang kurang. Sementara peredaran narkoba di Lumajang relatif cukup tinggi. Perlu dukungan masyartakat untuk menuntaskan masalah narkoba di Lumajang," kata Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan yang menjadi salah satu narasumber dalam di Hall SMK Muhammadiyah Lumajang, Minggu malam.
Sementara itu AKBP Indra Brahmana, Kepala BNNK Lumajang, minimnya anggaran menjadi salah satu masalah dari sekian banyak hambatan dalam melakukan pemberantasan narkoba di Lumajang. Bahkan peralatan tes urine saja belum dimiliki BNNK Lumajang.
"Tidak bisa hanya dibebankan kepada BNNK untuk memberantas narkoba di Lumajang. Perlu dukungan semua pihak, termasuk dukungan dari Pemkab Lumajang agar ada sinergitas untuk menuntaskan masalah narkoba di Lumajang," kata Indra Brahmana.
Hal ini kemudian ditanggapi oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST yang menyebut Lumajang memerlukan Perda Pemberantasan Narkoba, yang didalamnya nanti akan diikuti oleh anggaran dari pemerintah.
"Kita sedang mengusahakan Perda inisiatif untuk mendukung usaha pemberantasan narkoba di Lumajang. Agustus ini akan mulai kita bahas," kata H. Akhmat ST.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Surabaya Reni Astuti Dorong Adanya Perda Lawan Narkoba Sejak Dini
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua DPRD H. Bukasan yang menyebut perlu dukungan dalam bentuk anggaran kepada usaha pemberantasan narkoba di Lumajang.
Acara dialog Forum Lumajang ini dipandu oleh Cak Fatah wartawan Jatimtimes di Lumajang, dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi di Lumajang.
