JATIMTIMES - Atlet Kabupaten Malang yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur bakal berjuang keras. Pasalnya, ada target untuk mendapatkan masing-masing 50 medali, baik emas, perak maupun perunggu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga bersiap untuk memberikan bonus bagi para atlet yang berhasil menggondol medali. Peraih medali emas bakal mendapat bonus Rp 40 juta, Rp 20 juta untuk peraih medali perak, dan Rp 10 juta untuk peraih medali perunggu.
Baca Juga : Keuskupan Dorong Pemuda Katolik Jatim Ikuti Pendidikan Politik agar Jadi Warga Negara yang Baik
"Kami akan siapkan Rp 40 juta emas, Rp 20 juta perak dan Rp 10 juta perunggu. Anggaran bakal memakai APBD. Kita ajukan di perubahan anggaran keuangan (PAK)," ujar Bupati Malang HM. Sanusi.
Sanusi berharap bahwa hal tersebut setidaknya bisa menjadi pemacu dan stimulus bagi 753 atlet plus ofisial dari 42 cabang olahraga (cabor) untuk dapat berlaga lebih optimal. Sebab, bupati menyebut bahwa semakin besar perolehan medali, akan diikuti besar bonus yang didapat.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang Rosyidin mengaku bahwa dalam gelaran porprov kali ini, pihaknya menargetkan Kabupaten Malang berada dalam peringkat 3 besar. KONI pun optimistis dapat meraih target itu. Sebab, pada kejurprov pada akhir 2021 dan 2022 lalu, atlet Kabupaten Malang berhasil menyabet 69 medali emas dari 52 cabor. Capain itulah yang menjadi modal bagi para atlet untuk yakin bisa menembus target pada Plporprov kali ini.
Saingan terberat saat ini adalah Kota Malang, Kediri dan Sidoarjo. Sememtara, cabor unggulan pendulang emas antara lain kempo, gulat, senam, atletik, selam, silat, tarung derajat, tenis meja, paralayang, menembak, anggar, hoki, bulu tangkis, sambo, karate, tinju dan taekwondo, panahan, selam laut dan balap sepeda.
Baca Juga : Sudah Lima Cabor Kota Batu Berangkat Lebih Dulu Berlaga ke Porprov Jatim VII
Di Porprov 2019, Kabupaten Malang merebut 34 emas, 31 perak dan 30 perunggu. Raihan itu menempatkan Kabupaten Malang di peringkat 5.