free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Aksi Jilid II PMII Tuban, Bawa Keranda Mayat Peringati 1 Tahun Kepemimpinan Bupati Lindra

Penulis : Ahmad Istihar - Editor : Yunan Helmy

21 - Jun - 2022, 01:27

Placeholder
Aktivis Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban saat menggelar aksi di depan kantor Pemkab Tuban (20/06/2022). (Foto Ahmad Istihar/Jatim TIMES)

JATIMTIMES - Aksi demo aktivis Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban kembali digelar di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban pada Senin (20/06/2022) siang. Kali ini massa membawa keranda mayat dan banner sebagai simbol matinya nurani Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. 

Aksi ditandai pembacaan tahlil dan penempatan keranda mayat di tengah puluhan massa yang duduk bersila mengelilingi keranda di sebelah selatan Alun-Alun Tuban. 

Baca Juga : Komitmen Dukung Pendidikan, Begini Pesan Wabup Gresik

Puluhan pendemo  dikawal ketat aparat kepolisian dan Satpol PP Oemkab Tuban. Jadi, mereka tidak bisa berbuat banyak untuk bisa masuk menemui bupati Tuban. Mereka tertahan dan duduk di depan Kantor Pemkab Tuban sambil menyuarakan sembilan tuntutan kepada Bupati Lindra. 

Pantauan di lokasi, dalam orasi yang dibawakan bergantian  oleh wakil massa mahasiswa pergerakan tersebut, mereka menilai Bupati Aditya Halindra Faridzky antikritik terhadap masukan masyarakat. 

Kepada awak media, Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Tuban Khoirukum Mimmu’aini menjelaskan bahwa, aksi jilid II PMII Tuban ini membawa 9 tuntutan. Di antaranya soal lambannya penanganan pemkab dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tuban perihal wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi di wilayah Tuban. Selain itu, industrialisasi Tuban tak berbanding lurus dengan  penyerapan lapangan pekerjaan.

Sementara di sektor pendidikan, pendemo menilai skor pendidikan keagamaan tidak menjadi prioritas perolehan beasiswa. Sedangkan dalam tataran pendidikan dasar dan pendidikan tingkat pertama SMP,  pendidikan agama dan moral adalah hal yang mendasar untuk anak-anak didik dalam tataran pendidikan. 

"penyerapan anggaran pendidikan kurang maksimal sehingga mengalami silpa hampir 700 juta rupiah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan potensi SDM pendidikan," jelas perempuan yang menjadi ketua PMII Tuban tersebut.

Baca Juga : PKB Terang-terangan Ajak PKS dan Demokrat Gabung Koalisi Bareng Gerindra Menuju Pilpres 2024

Di bidang kesehatan umum, edukasi mengenai kesehatan belum maksimal kepada warga pedesaan sehingga perilaku hidup sehat di masyarakat, terutama penempatan maupun pemanfaatan sampah, begitu kecil. Juga tingginya angka stunting di 7 desa wilayah Kabupaten Tuban. 

Tuntutan lain adalah perbaikan jalan infrastruktur kurang maksimal serta perekonomian antara pasar tradisional yang mulai tergencet daya saing dengan toko ritel di wilayah Tuban. 

Meski aksi yang disuarakan hampir dua jam lamanya dari pukul 11.30 sampai 13.30 WIB siang, massa pendemo tak ditemui Bupati Aditya Halindra Faridzky. Di lokasi hanya terlihat kepala Dinas Kominfo dan Tiksan Tuban mendampingi asisten II perekonomian Pemkab Tuban, untuk menemui massa dari mahasiswa PMII tersebut.(


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ahmad Istihar

Editor

Yunan Helmy