JATIMTIMES - Kementerian Agama Republik Indonesia telah meluncurkan pengumuman terkait peserta yang lolos seleksi akhir imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA) pada 13 Juni 2022 lalu. Tercatat sebanyak 33 peserta berhasil melalui proses seleksi yang panjang dan ketat. Mulai dari tes wawancara via daring hingga luring.
Dari 33 calon imam yang lulus ini, salah satunya tercatat nama Ibadur Rahman Al-Huda, pemuda asal kota dingin Batu yang kini menetap di Jl Keramat, Singosari, Kabupaten Malang bersama keluarga kecilnya.
Baca Juga : Laga Hidup Mati, Persik Siap Tampil Ngotot untuk Amankan Poin Penuh Hadapi PSM Makassar
Ibadur Rahman Al-Huda atau Ustaz Ibad dalam kesehariannya merupakan pengajar Bahasa Arab di SMAI Al-Ma'arif Singosari dan MTs(Madrasah Tsanawiyah) milik Yayasan Pendidikan Ilmu Qur'an. Di samping itu, beliau juga mengabdikan diri di Pesantren Ilmu Qur'an (PIQ) Singosari beserta cabang-cabangnya, seperti Zawiyah Tahfidzil Qur'an di bawah asuhan KH. Anas Basori.
Ustaz Ibad menempuh pendidikan sekolah dasarnya di Kota Batu. Kemudian menempuh jenjang sekolah menengahnya di MTs Al-Maarif Singosari dan MA. Al-Maarif Singosari. Sembari menempuh pendidikan formal, Ustaz Ibad juga menempuh pendidikan agama di PIQ Singosari yang saat itu diasuh oleh Almaghfurlah KH. Basori Alwi.
Ustaz Ibad memulai perjalanannya menghafal Al-Qur'an pada tahun pertamanya di Madrasah Aliyah (setara SMA) dan menyelesaikannya pada tahun ketiga. Setelah menamatkan sekolah menengah akhir, melanjutkan pendidikannya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan harus mengambil cuti dari PIQ untuk sementara waktu selama tinggal di Ma'had pada tahun pertama kuliah.
Ustaz Ibad juga diketahui aktif mengikuti ajang Musabaqoh Tilawatil Qur'an dan berpartisispasi sebagai peserta dalam MTQ Jawa Timur XXVII 2017 di Pasuruan pada cabang MHQ 10 Juz, dan MTQ Jawa Timur XXVIII 2019 di Tuban pada cabang Musabaqoh Tafsir Bahasa Indonesia.
Ustaz Ibad menuturkan terkait motivasinya untuk mengikuti seleksi Imam Masjid di UEA ini. Sejak kecil dirinya telah memiliki keinginan untuk menjadi Imam di luar negeri.
Baca Juga : Umsida Wisuda 750 Wisudawan pada Gelaran Wisuda ke-39 Tahun 2022
"Dari kecil sudah ingin menjadi imam di luar negeri, di Masjidil Harom atau Haromain. Lalu muncul informasi dari Kemenag RI yang mengadakan seleksi imam di UEA. Bismillah, sama-sama di luar negeri," ungkapnya, Jumat (17/6/2022) kemarin.
Adapun motivasi terbesar beliau adalah ingin mencari ridha Allah dan agar bisa berinteraksi dengan al-Qur'an secara lebih dekat. "Ingin lebih dekat dengan Al-Qur'an. Waktu buat murojaah Insyaallah lebih banyak karena tidak ada kegiatan lain. Karena kalau di luar negeri, khususnya di UEA tidak bisa mengajar serta merta tanpa adanya surat keterangan dari pemerintah," terangnya.
Terkait informasi pemberangkatan, Ustaz Ibad belum mengetahuinya secara pasti dikarenakan belum ada keterangan resmi dari Kemenag RI. Tetapi menurut para imam dari Indonesia yang telah berada di UEA pada periode sebelumnya, kemungkinan keberangkatan adalah akhir tahun 2022.