JATIMTIMES - Digitalisasi tak dipungkiri kini merambah ke berbagai aspek kehidupan, baik itu ekonomi, industri, budaya, pariwisata hingga pada aspek pendidikan. Bagi aspek pendidikan, digitalisasi menjadi bagian penting yang mendukung kemajuan dunia pendidikan, salah satunya dalam penyediaan sarana penerbitan buku dan perpustakaan.
Untuk itu, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melalui UIN Press berkomitmen untuk terus maju seiring perkembangan era digital, yang itu turut mendorong UIN Maliki Malang menjadi kampus unggul bereputasi internasional. Diskusi mengusung tema "Prospek Digital Publishing Menuju World Class University" digelar di Gedung Perpustakaan Pusat UIN Maliki Malang (16/6/2022), guna menjaring ide atau masukan strategis untuk transformasi UIN Press.
Baca Juga : Harlah ke-16, PPDI Kabupaten Tulungagung Gelar Istighosah dan Minta Jaminan Hari Tua
CEO sekaligus pendiri Aksaramaya, Sulasmi Sudjarno memaparkan materi pengantar. Disampaikannya, perpustakaan merupakan salah satu unit terpenting di dalam lingkungan pendidikan tinggi.
Banyak koleksi buku yang menjadi bahan literasi dibutuhkan oleh para mahasiswa maupun dosen. Sehingga, dengan kebutuhan itu, perpustakaan diamanahkan untuk terus menambahkan koleksi bukunya.
Selain itu, seiring perkembangan era digital saat ini, minat baca masyarakat seharusnya juga dapat tumbuh karena media literasi kini makin beragam. Hal ini sejalan dengan perkembangan konten digital, salah satunya buku digital.
Perpustakaan UIN Maliki Malang saat ini juga harus mengimbangi perkembangan dunia buku secara digital. Karena itu, langkah strategis harus ditempuh oleh pengelola perpustakaan.
"UIN Press harus berani bertransformasi sebagai penerbit kampus yang selain bergerak linier dengan aspek akademis namun juga ikut mensupport potensi bisnis," tuturnya.
Potensi bisnis ini tentunya berpijak pada konsep era milenial, bahwa dunia buku digital diprediksi akan lebih menguntungkan dibanding buku cetak. Untuk itu, hal ini bisa dilakukan UIN Press dengan meningkatkan value terkait pengalaman digitalnya (digital experience).
Bukan hanya itu saja, UIN Press juga perlu dalam membangun regulasi baru. Menurutnya, hal ini sangat penting apabila nantinya telah memiliki pelatihan khusus yang berstandar, misalnya pelatihan menulis, ilustrasi, editor, desain cover, dan lainnya.
Baca Juga : Juara MTQ Nasional Beberkan Tips Jitunya di Webinar MTQUB XV 2022
"Hingga kemudian para lulusan pelatihan itu bisa mendapatkan bukti keikutsertaan berupa sertifikat yang resmi dan diakui di LSP," terangnya.
Dalam digital publishing, beberapa peran akan dimiliki UIN Press. Pertama, dalam hal pendampingan penerbitan buku, berperan sebagai penyedia jasa editor, illustrator, desainer cover untuk mendampingi penulis menerbitkan buku. Kedua, sebagai penerbitan buku, yakni berperan memilih naskah buku, kontrak kerjasama dengan penulis buku dan penerbitan isbn. Ketiga, peran sebagai pemasaran buku, yakni buku-buku yang telah diterbitkan lanjut dipasarkan ke perpustakaan digital dan marketplace lainnya.
Proses transformasi UIN Press, menurutnya akan menjadi perkembangan yang unik dan sangat menarik. Mengingat dari fase cetak manual menuju ke dunia digital maka akan semakin kuat eksistensinya dan kuat manfaatnya.
Manfaat ini tentunya tak hanya pada pelajar, guru, mahasiswa dan dosen, namun juga kepada pembacanya sampai kepada masyarakat millenial. Selain memberikan akses kemudahan, UIN Press pada waktunya nanti bisa menjadi refrensi bidang perkembangan publikasi secara digital.
"Menjadi referensi bagi instansi-instansi lainnya dan pastinya mendukung visi kampus UIN Maliki untuk menuju World Class University," pungkasnya.
