JATIMTIMES - Peringatan ulang tahun Persatuan Perangkat Desa Indonesian (PPDI) ke-16 di Kabupaten Tulungagung diisi dengan tasyakuran dan istighosah. Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, ratusan perangkat desa yang datang dari berbagai wilayah Kecamatan di Kabupaten Tulungagung tampak menghadiri kegiatan ini, Kamis (16/6/2022) malam.
Dalam sambutannya, Suyono ketua PPDI Kabupaten Tulungagung mengatakan, tujuan tasyakuran ini adalah untuk berdoa melalui istighotsah agar pelayanan yang diberikan ke masyarakat menjadi berkah.
"Pada malam ini, untuk bersama sama bermunajat dan istighosah dengan harapan seluruh masyarakat Kabupaten Tulungagung khususnya Perangkat Desa yg menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat mendapatkan lindungan dan keberkahan dari Aloh SWT," kata Suyono.
Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) saat ini genap berusia 16 Tahun. Namun pengabdian Pamong Desa untuk menjadi Pamomong dalam mengabdi, melayani, masyarakat dan menjadi ujung tombak Pembangunan Desa yang mana sudah dilaksanakan sejak terbentuknya Desa sebelum Kemerdekaan sampai saat ini.
"Meskipun dari masa ke masa mengalami dinamika dan perubahan untuk menjadi semakin lebih baik," ujarnya.
Dengan jargon Indonesia Juara Perangkat desa sejahtera, di HUT PPDI ke-16 ini, Suyono menjelaskan bahwa sebagai perangkat desa, pihaknya tidak ingin berhenti berpuas diri. Namun akan selalu melakukan peningkatan dan perbaikan kinerja maupun kualitas pelayanan serta berkelanjutan.
"Akhir-akhir ini perangkat desa menjadi salah satu garda terdepan dengan berkolaborasi dengan elemen lain dalam penanganan Covid-19 sekaligus upaya upaya pemulihan sosial ekonomi masyarakat. Bisa jadi kerja keras kita memang tidak terpublikasikan tapi secara riil benar-benar nyata," ungkapnya.
Bahkan, ia menambahkan jika saat ini juga dalam menghadapi perkembangan tantangan meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) yang menyerang ternak dan berpotensi akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
"Aspirasi kami ini mungkin dinilai klasik, tetapi harus tetap kami suarakan bahwa PPDI menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung terhadap Kesejahteraaan Perangkat Desa selama ini. Namun dengan berbagai peningkatan kinerja dan tantangan sosial ekonomi, kami berharap untuk tidak bosan-bosan mengeluarkan kebijakan maupun anggaran dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Perangkat Desa Khususnya terkait Jaminan Hari Tua (JHT) kami melalui BPJS Ketenagakerjaan," tuturnya.
Bukan tanpa alasan, PPDI melihat begitu perangkat desa purna tugas, tidak ada penghargaaan dari Pemerintah.
"Maka kami mohonkan untuk program yang dari BPJS Ketenagakerjaan di tambah satu program lagi yaitu Program Jaminan Hari Tua (JHT)," tegasnya.
Baca Juga : Cerita Ahmad, Mahasiswa UIN Maliki Malang dengan Segudang Prestasi
PPDI menyadari, dengan tuntutan kinerja dan kualitas untuk perangkat Desa maka sangat membutuhkan fasilitasi dalam rangka peningkatan Kualitas SDM secara terstruktur dan sistematis, pembinaan kedisiplinan maupun etika perangkat Desa secara berkelanjutan.
"Sehingga akan meningkatkan kepercayaan publik," jelasnya.
Terkait beberapa kasus yang melibatkan perangkat desa, Suyono prihatin dan memandang perlunya pembinaan kedisiplinan yang dimaksud.
"Sedikit kasustik bahwa perilaku personal perangkat desa di masyarakat, cukup berdampak bagi keseluruhan perangkat Desa di Kabupaten Tulungagung," paparnya.
Selain itu, sebagai ketua PPDI, ia juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh perangkat Desa se-Kabupaten Tulungagung atas pengabdian, sumbangan pikiran dan tenaga selama ini.
Hal demikian dilakukan semata-mata demi kelancaran dan suksesnya pelaksanaan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Kepada Masyarakat yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Sementara itu, Syahrul Munir selaku steering commitee mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso berjalan khidmat dan lancar. Dalam kegiatan itu juga hadir, Forkopimda, OPD terkait dan camat dari seluruh Kabupaten Tulungagung.
