JATIMTIMES - Suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Blitar dilaporkan terus bertambah. Data yang dihimpun Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Blitar saat ini ada 623 kasus suspek PMK di Kabupaten Blitar.
Kepala Disnakan Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, data terkini menyebutkan daerah dengan kasus suspek PMK terbanyak adalah Kecamatan Udanawu. Di Udanawu kasus suspek PMK mencapai 115 ekor sapi. Peringkat kedua disusul Kecamatan Kanigoro dengan 93 kasus dan seterusnya. Total dari 22 kecamatan, hanya 6 kecamatan yang belum terdeteksi kasus PMK.
Baca Juga : Arema FC vs Persik Kediri, Siapa Unggul setelah Saling Mengalahkan di Musim 2021
"115 kasus suspek PMK itu berdasarkan laporan dari petugas di lapangan. Dari 623 kasus suspek PMK, satu sapi mati dan satu lagi dipotong paksa oleh pemiliknya," kata Toha, Selasa (14/6/2022).
Toha menambahkan, untuk satu kasus positif yang ditemukan di Kabupaten Blitar kini kondisinya justru telah sembuh. Kesembuhan ini setelah pemilik ternak memberikan pengobatan. Pemilik juga memberi makan dengan benar dan memberi suplemen ditambah dengan pengobatan organik berupa rempah-rempah.
‘’Kasus positif PMK pertama ada di Kecamatan Ponggok. Sekarang sudah sembuh. Kesembuhan ini setelah pemilik sapi memberikan treatment yang baik sehingga sapinya bisa sembuh," terangnya.
Lebih dalam Toha mengimbau kepada pemilik ternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan menjaga kesehatan hewan. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan penutupan pasar hewan untuk sterilisasi.
Baca Juga : Tuai Polemik, Presiden Jokowi Batalkan Kenaikan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu
"Pasar hewan akan kami tutup sementara untuk sterilisasi. Kami berharap masyarakat peternak tidak panik dan tetap menjaga kebersihan kandangnya," pungkasnya.