JATIMTIMES - Seorang balita berusia 26 bulan diberi obat kadaluwarsa saat berobat ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jombang. Bukannya sembuh, putri sulung Kiki Niamita Witami (22) itu kini malah harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kertosono, Nganjuk.
Kiki menerangkan, putrinya Keysha Callista Aurelia mengalami demam, diare dan muntah pada Senin (06/06/2022) malam. Besok paginya, kondisi balita berusia 26 bulan itu tak kunjung membaik.
Baca Juga : Lincah, Emak-Emak GOW Kota Kediri Awali Pagi dengan Senam Bersama
Istri dari Yudi Irawan itu akhirnya memutuskan untuk membawa anak sulungnya ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo pada Selasa (07/06/2022) sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. "Paginya sudah sempat saya beri seduhan jahe, sorenya baru dibawa ke puskesmas karena memang baru ada yang mengantar," terangnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (10/06/2022).
Di IGD Puskesmas Bandar Kedungmulyo, putrinya hanya diperiksa oleh dua perawat yang jaga saat itu, karena tidak ada dokter yang bertugas. Kedua perawat itu, lanjut Kiki, hanya memeriksa perut Kaysha.
Ia juga sempat dimarahi oleh kedua perawat karena dinilai telat membawa anaknya periksa ke puskesmas. "Waktu itu tidak ada dokter, hanya ada dua perawat saja yang memeriksa. Dia tidak bilang apa-apa, hanya marah-marah. Tidak diberitahu sakitnya apa," ungkapnya.
Setelah itu perawat tersebut memberikannya 3 jenis obat yaitu oralit, puyer penurun demam dan sirup untuk diare. Ketiga obat itu lantas dibawa pulang untuk diminumkan ke Kasyha.
"Malamnya diminumkan obatnya. Nah, setelah diminumkan ke anaknya, bukannya malah sembuh malah muntahnya semakin tambah parah, diarenya juga tambah parah," kata Kiki.
Curiga dengan kondisi anaknya, Kiki lantas mengecek obat dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo itu pada Rabu (08/06/2022) malam. Ia kaget setelah melihat obat oralit yang sudah diminumkan ke anaknya ternyata telah kadaluwarsa sejak Mei 2022 lalu.
"Obat itu diminum untuk 3 kali sehari. Sudah diminumkan 3-4 kali," terangnya.
Baca Juga : Dirawat Intensif Selama 5,5 Tahun, BPJS Ketenagakerjaan Biayai Perawatan Prantino Tanpa Batas Biaya
Kiki mengaku, diare anaknya semakin parah saat mengonsumsi obat dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo itu. Dalam sehari, putrinya diare hingga 20 kali. "Dia tambah lemas, berdiri juga tidak bisa karena gemetaran. Diarenya tambah parah," ucapnya.
Kiki kemudian memeriksakan Kaysha ke Bidan Desa Bandar Kedungmulyo pada Kamis (09/06/2022) sore. Hasil pemeriksaan bidan memutuskan bahwa Kaysha harus dirawat di rumah sakit. Di hari itu juga, Kiki membawa putrinya ke RSUD Kertosno, Nganjuk.
"Saat ini anaknya mulai membaik. Semenjak stop obat dari puskesmas itu," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho mengaku belum mendapatkan laporan soal kejadian tersebut. Ia mengatakan, akan segera mengecek ke pihak Puskesmas Bandar Kedungmulyo.
"Saya baru tahu ini, sebelumnya belum ada laporan, terimakasih informasinya. Setelah ini, kita akan telusuri ke puskesmas untuk kronologi dan riwayat-riwayat pengobatannya," pungkasnya.