JATIMTIMES - Mendekati Hari Raya Idul Adha tahun 2022, sejumlah penjual hewan kurban di Kabupaten Kediri mengeluh sepi pembeli. Mereka meyakini kondisi tersebut dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang muncul beberapa waktu terakhir.
Apalagi, PMK di Kabupaten Kediri telah menyentuh di angka 981 kasus per tanggal 7 Juni 2022. "Jujur sampai sekarang jual beli hewan kurban masih sepi," kata Agus, penjual hewan kurban di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Agus menyebut, sesuai tren tahun-tahun sebelumnya, biasanya satu bulan menjelang Hari Raya Idul Adha pihaknya sudah menjual 50 hingga 200 ekor hewan ternak, baik berupa kambing maupun sapi. Namun, pada 2022 ini, ia belum bisa menjual hewan ternaknya sama swkal karena umumnya pembeli panik dan cenderung khawatir dengan meluasnya kasus PMK.
Untuk menyiasati sepinya pembeli, Agus mengaku lebih memilih menghabiskan stok lama sehingga ia tidak mendatangkan hewan ternak dari luar daerah. "Ya dengan kondisi ini, mendingan tutup sebenarnya. Tapi bagaimana lagi karena kebutuhan ekonomi, ya tetap bertahan jualan. Sebab, kadang masih ada calon pembeli yang datang lihat-lihat kambing atau sapi. Dan ada pula yang nitip uang, terus meminta saya untuk antarkan pesanannya menjelang hari H Idul Adha," katanya.
Sementara itu, mengenai harga jual kambing kurban saat ini, Agus tetap menawarkan sama dengan harga tahun lalu. "Untuk harga kambing kurban di sini kami jual 2,5 juta hingga 3 juta rupiah per satu ekor kambing. Kemudian, harga satu ekor sapi dijual seharga 20 juta rupiah," katanya.