JATIMTIMES - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Lumajang H. Idris Marzuqi S.Pd, berharap deteksi terhadap penyebaran visur Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang banyak menimpa sapi di Lumajang, bisa dilakukan seperti Covid-19.
"Dulu dimanapan ada warga yang positif Covid, pemerintah langsung tahu. Walau virus PMK hanya menimpa sapi, namun bagi para peternak tradisional di Lumajang, sapi adalah harta yang sangat berharga, dan penanganannya juga harus cepat," kata H. Idris Marzuqi.
Baca Juga : 16.048 Calon Jamaah Haji Jatim Siap Berangkat, Kloter Pertama Berangkat 4 Juni
Politisi Partai Demokrat ini sangat berharap data tentang jumlah sapi yang terpapar virus PMK harus valid berikut lokasinya, sehingga masyarakat bisa waspada.
"Jika memang disinfektan itu perlu dan efektif, maka distribusi disinfektan itu juga perlu percepatan, agar sapi masyarakat dengan cepat bisa diselamatkan dari kematian," kata H. Idris Marzuqi.
Dalam rangka deteksi penyebaran virus ini, dinas teknis bisa mengerahkan seluruh potensi SDM yang ada, kalau perlu bekerja sama dengan pihak desa, agar pelaporan sapi yang sakit bisa cepat terdata.
"Kalau datanya lengkap dengan lokasinya juga, berikutnya yang penting adalah distribusi obatnya juga. Kasihan petani kita resah dengan adanya virus PMK ini," ujar H. Idris Marzuqi.
Baca Juga : Jadi 1.696, Sapi Terindikasi PMK di Kabupaten Malang Masih Terus Naik
Selanjutnya dikatakan, walau tingkat kematian disebut cukup rendah, namun penanganan tetap harus cepat, untuk menjawab keresahan peternak sapi di Lumajang.
"Harus proaktiv dalam pendataan. Termasuk sapi yang mati harus juga didata secara lengkap, untuk memastikan separah apa penyebarannya di Lumajang," pungkas H. Idris Marzuqi.