free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pakar Minta Nama Vaksin Nusantara Besutan Terawan Diubah

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

29 - May - 2022, 16:52

Placeholder
Vaksin (Foto: Mayo Clinic Health System)

JATIMTIMES - Pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mengatakan nama vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan sebaiknya tidak dimunculkan. Hal itu dinilai Dicky lantaran khawatir memicu kesalahpahaman di masyarakat.

"Perlu merubah namanya bukan vaksin Nusantara, karena menjadi misleading atau misinterpretasi yang seakan-akan itu sudah Nusantara," kata Dicky dikutip dari wawancara eksklusif detik, Minggu (28/5/2022). 

Baca Juga : Sidokkes Polres Ngawi Gelar Vaksinasi Presisi TNI-Polri di Pasar Tradisional Kedungmiri

Ia lantas mengatakan vaksin berbasis sel dentrintik sudah banyak, dan vaksin Nusantara bukan yang pertama kali mengembangkannya. Penamaan Vaksin Nusantara, menurut Dicky telah memicu tanggapan beragam masyarakat. 

Sebab sudah banyak jurnal internasional yang memberikan ulasan terkait sel dendritik tersebut. "Vaksin berbasis sel dendritik ini kan review-nya sudah banyak. Kita bukan pionir dalam hal ini. Sel dendritik bukan inovasi Indonesia, ini sudah advance untuk melihat bagaimana potensi dari vaksin ini untuk COVID-19," lanjut Dicky. 

Sebelumnya, peneliti vaksin Nusantara mengumumkan jurnal vaksin Nusantara telah dimuat secara internasional dalam tulisan bertajuk 'Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic, Why should it be Ex Vivo?', yang telah dirilis, Kamis (26/5/2022).

Peneliti menyebut alasan dipilihnya pendekatan dendritik untuk vaksin COVID-19 ialah SARS-CoV-2 itu menyebabkan disfungsi sel dendritik. Selain itu, sel dendritik bisa menghasilkan respons sel T yang kuat, bahkan berlangsung lebih lama dibandingkan respons humoral atau alamiah yakni 10 bulan setelah terinfeksi.

Baca Juga : Sidokkes Polres Ngawi Gelar Vaksinasi Presisi TNI-Polri di Pasar Tradisional Kedungmiri

Seperti diketahui, vaksin besutan dr Terawan ini sempat menuai pro kontra. Hal itu karena terkendala uji klinis dan belum mendapat izin dari BPOM. 

Kendati demikian, beberapa tokoh mulai anggota DPR hingga para Menteri telah melakukan mengambilan sampel untuk vaksin Nusantara tersebut. Antara lain mereka adalah, Aburizal Bakrie, Gatot Nurmantyo, Sufmi Dasco Ahmad, Emanuel Melkiades Lakalena, Saleh Partaonan Daulay, Adian Napitupulu hingga Luhut Binsar Pandjaitan.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya