JATIMTIMES - Kementerian Agama mengapresiasi kepedulian dan kontribusi pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota, dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru (PPG) terhadap guru pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah.
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (Dit.PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) memberikan tanda mata sebagai wujud penghargaan apresiasi untuk para Kepala Daerah.
Program PPG PAI diselenggarakan dan dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan mengacu kepada standar pendidikan guru yang mencakup standar pendidikan, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas Guru PAI dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan dibidangnya.
Dalam praktiknya, pelaksanaan PPG PAI membutuhkan komitmen semua unsur baik dari tingkat pusat, daerah, sampai tingkat satuan pendidikan.
Dalam keterangannya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan terima kasih kepada para kepala daerah yang telah terlibat aktif dalam mendukung penyelenggaraan PPG PAI tahun 2021 dan tahun 2022.
“Memang ini tidak biasa. Barangkali sepanjang sejarah Kementerian Agama, kegiatan seperti ini baru pertama diselenggarakan,” terangnya.
Menurut Zainut, untuk itu kesepahaman antar seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan sangat diperlukan. Sinergitas Kemenag dan pemda akan bisa mewujudkan profesionalitas guru PAI.
Terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan, pada tahun 2021, terdapat 7 pemerintah provinsi dan 110 pemerintah kabupaten/kota yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan PPG PAI 2021.
Total anggaran mencapai Rp 15.875.000.000 untuk 3.175 guru peserta PPG. Jumlah ini terdiri atas bantuan pemprov untuk 359 guru dengan anggaran Rp 1.795.000.000, dan bantuan pemda/pemkot untuk 2.816 guru dengan total anggaran Rp 14.080.000.000.
Di Jawa Timur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI memberikan tanda mata penghargaan ini kepada lima instansi. Yakni, Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, bupati Pamekasan, bupati Jombang, bupati Lumajang dan wali kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menambahkan, secara khusus Pemkot Mojokerto selama ini telah memberikan empat kontribusi nyata. Yaitu, pemberian sarana dan prasarana bagi siswa MI dan MTs, pemberian subsidi pendidikan profesi guru (PPG) guru PAI jenjang TK, SD dan SMP, pemberian hibah honorarium guru RA, MI, dan MTs sebesar Rp. 1.000.000 per bulan per orang.
"Terakhir ialah muatan lokal pembelajaran peningkatan iman dan taqwa di sekolah," pungkas istri dari Supriyadi Karima Saiful yang akrab disapa Ning Ita ini.
