JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, kedatangan rombongan siswa dari Madrasah Aliyah (MA) Al Ma'arif Singosari. Dalam momentum tersebut, rombongan siswa kelas XII MIPA I dengan guru pendamping Diki Darma Andriyan SPd menyerahkan karya tulis kepada Wakil Rektor 1 Prof Dr Hj Umi Sumbulah MAg.
Karya tulis berupa cerpen tersebut, kemudian akan diserahkan ke Perpustakaan UIN Maliki Malang. Karya tulis dari siswa MA Al Ma'arif Singosari itu terdiri dari beberapa judul, yakni Cerpen Awal Masuk Pesantren, Antologi Cerpen”Camaraderie”, Antologi Pemikiran Pendidikan”Guru Sae”dan dan beberapa judul lain.
Baca Juga : Tekan Pengangguran Pemkot Malang Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Dalam sambutannya, Prof Umi sapaan akrabnya, memberikan apresiasi terhadap MA Al Ma’arif Singosari, terutama untuk para siswanya yang telah berkarya dengan tulisannya hingga menghasilkan berbagai terbitan buku.
Menurut Prof Umi, hal tersebut sangat erat hubungannya dengan tradisi menulis. Berbicara tentang tradisi menulis, sangatlah vagus dan juga penting dalam rangka meneladani apa yang telah dilakukan oleh para sahabat nabi maupun dalam pengembangan kompetensi seseorang.
Oleh karena itu, kata guru besar bidang keahlian ilmu studi Islam ini, apa yang telah dilakukan oleh MA Al Ma’arif Singosari itu sangat baik dan patut dicontoh. Saat ini, karya tulis yang dihasilkan, tidak hanya sebuah terbitan saja, namun karya tersebut juga kian berkembang sesuai perkembangan zaman.
"Dapat (berkembang) meninggalkan jejak digital yang kemudian bermanfaat bagi para generasi penerus," paparnya.
Lebih lanjut dijelaskannnya, pada zaman nabi dahulu, seseorang dikenal dari pemikirannya. Pemikiran tersebut kemudian ditranformasikan secara lisan dan tulisan oleh seseorang, hingga akhirnya ia bisa dikenal dan menyampaikan dari pemikiran seseorang itu.
Baca Juga : Lolos Ajang Porprov Jatim, Tim Futsal Kabupaten Blitar Hadapi Lawan Berat di Babak Penyisihan Grup
"Malah di zamannya Nabi juga ada tim penulis hadist selain itu juga ada para sahabat nabi yang mengajarkan baca-tulis kepada orang-orang di saat itu," jelasnya.
Karena itu, capaian dari para siswa ini, khususnya dalam hal menulis haruslah ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Tradisi menulis tersebut harus senantiasa dikembangkan guna mengembangkan ilmu dan menyambung perjalanan sejarah dari waktu ke waktu.