JATIMTIMES - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak bertambah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Hingga saat ini, sudah ditemukan 12 ekor sapi mati terinfeksi PMK.
Ke-12 ekor sapi itu pun telah dikubur oleh pemiliknya di Dusun Jeding, Desa Junrejo. Sapi itu sebelumnya terjangkit PMK selama sepuluh hari terakhir. Namun tak kunjung sembuh, malah mati.
Baca Juga : Polisi Kantongi Nama Diduga Pelaku Pencurian Sapi di Gadingsari
Suwadi, salah satu kelompok tani peternak, mengatakan, saat sapi terjangkit PMK susah makan. Kemudian lemas tidak mampu berdiri. “Rata-rata yang parah itu kuku sapi. Mungkin kesakitan pada kukunya,” ucap Suwadi.
Tak hanya itu. Delapan ekor sapi juga terpaksa dipotong paksa atau dijual murah oleh pemiliknya. Tak terkecuali milik Suwadi.
Mulanya, sapi milik Suwadi berjumlah lima ekor. Namun setelah terserang PMK, berkurang menjadi satu ekor. Sebab, 3 ekor mati dan satu ekor dijual murah.
Suwadi menambahkan, peternak di sana sudah cukup berusaha mencegaj atau mengobati ternak yang terserang PMK. Bahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu juga sudah menurunkan timnya untuk melakukan penyuntikan tiga hari sekali terhadap sapi yang terkonfirmasi PMK.
Baca Juga : DPRD Dorong Pemkab Blitar Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak
Tak hanya itu. Peternak juga berusaha lain dengan memanggil dokter hewan untuk melakukan penyemprotan disinfektan. “Tapi sia sia. Baik dari dinas sendiri maupun usaha lainnya,sapi peternak tidak kunjung sembuh, malah sebaliknya bertambah mati,” imbuh Suwadi.
Suwadi pun berharap uluran tangan pemerintah bagi peternak yang mengalau kerugian. “Ya kalau bisa memberikan,” harap Suwadi.