JATIMTIMES - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menilai pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Malang berjalan dengan bai. Hal itu diketahui setelah tim LTMPT melakukan pemantauan pelaksanaan ujian di Malang. "Pengawas dan unsur yang ada telah menjalankan apa yang menjadi standar kami, termasuk juga kedatangan jam 06.00 dan lain sebagainya (telah sesuai)," kata Dr Ismaini Zain, Manajer Humas dan Promosi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) (18/5/2022).
Dosen Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini menjelaskan pihaknya telah melakukan pemantauan beberapa lokasi UTBK, mulai dari Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB) dan kampus mitra. "Kemarin (pantauan) di UM, hari ini di UB dan kampus mitra UM," sebutnya.
Baca Juga : Rektor UM Pantau Pelaksanaan UTBK, Peserta Absen Kurang dari 1 Persen
Menurutnya, dari hasil pantauan pada beberapa lokasi UTBK, baik UB, UM dan kampus mitra, telah menerapkan Prosedur Operasional Baku (POB) dari pelaksanaan UTBK yang ada.
Pihaknya juga menyampaikan, dalam pelaksanaan UTBK di beberapa lokasi, masih terdapat catatan, yakni masih ada sedikit kekurangan dalam penggunaan metal detektor dalam antisipasi kecurangan dalam pelaksanaan UTBK.
Penggunaan metal detektor yang ada, masih sebatas digunakan sampai setengah badan. Padahal seharusnya, untuk mengoptimalkan penggunaan pengunaan metal detektor, harus mulai dari kaki hingga ke atas kepala.
Ini untuk menghindari beberapa informasi, di mana masih ditemui kebocoran dan masih ada yang bisa membawa alat komunikasi kedalam ruangan. "Namun untuk pelaksanaan di sini tadi, kita broadcast penggunaan metal detektor harus seperti bandara, mulai kaku sampai kepala," terangnya.
Namun, untuk kejadian ini, dijelaskannya tidaklah terjadi di Malang. Dari sekian ribu peserta, hanya beberapa yang kecolongan. Namun, alasan dari peserta yang kedapatan membawa alat komunikasi ke dalam ruang UTBK, hanya sebatas eksistensi dan menunjukkan di media sosial.
Baca Juga : Selain UAS, Ini 2 Penceramah yang Juga Pernah Ditolak Singapura
"Ingin memperlihatkan bahwasanya, aku lho bisa menerobos keamanan (membawa hp). Hanya acting in eksis saja, selfi di depan komputer dan diposting di medsos," paparnya.
Untuk itu, pengawasan yang dilakukan sangatlah optimal, bahkan sampai memantau media sosial. Sehingga, dengan upaya pengawasan yang ketat ini dapat mengantisipasi adanya hal-hal yang kurang sesuai dalam pelaksanaan UTBK.