JATIMTIMES - Mahalnya harga daging ayam semenjak jelang Lebaran berpengaruh pada terdongkraknya ayam afkir di Tulungagung. Ayam afkir atau ayam petelur dengan produksi telur rendah sekitar 20 sampai 25% pada usia sekitar 96 minggu dan siap untuk dikeluarkan dari kandang.
"Dipengaruhi harga daging dan telur yang tinggi, alhamdulillah harga ayam afkir juga bagus," kata Abdul Basid (45), peternak ayam asal Desa Bendilwungu, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga : Terkait Virus PMK, Ini Keresahan Pemilik Ternak Sapi di Lumajang
Jika telur murah, ayam petelur atau broiler yang belum afkir saja dijual hingga kisaran 15 ribu rupiah per ekor. Tapi kini dihargai 34 ribu rupiah.
"Berat antara 1,5 kilogram ke atas. Kalau terlalu kurus, ada potongan harga," ujarnya.
Ayam broiler afkir ini, jika tetap dipertahankan, tidak imbang antara harga pakan dan produksi telur. "Beberapa di antaranya memang ada yang masih cukup produktif. Namun hasil dan nilai pakan tidak nyucuk (tidak imbang)," ungkapnya.
Basid menjelaskan, ayam yang sudah tidak produktif ini akan digantikan ayam yang sudah siap bertelur. "Sudah akan kami ganti. Usia sudah sekitar 5 bulan akan kami naikkan ke batrek persiapan bertelur," jelasnya.
Selain berkah, penjualan ayam afkir di saat harga telur dan daging sedang tinggi juga dapat menutup pembelian konsentrat untuk diberikan pada kuthuk (anak ayam) yang sebentar lagi mulai bertelur.