JATIMTIMES – Guna mengungkap robohnya bangunan pagar pembatas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Tutul, Kecamatan Balung, Jember pada Jumat 23 April 2022 lalu, Unit Tipikor Satreskrim Polres Jember terus melakukan pemeriksaan dan pendalaman dengan memanggil sejumlah pihak.
Mulai dari kepala desa, perangkat desa dan pelaksana proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 479.510.000 dari DD (Dana Desa) 2021 lalu.
Baca Juga : Tak Tahan Lihat Rok Tersingkap, Garangan di Tulungagung Lakukan Pencabulan
Dari pantauan media ini, beberapa staf desa Tutul dan pelaksana proyek pembangunan pagar batas RTH memasuki ruang Satreskrim Polres Jember, Rabu (11/5/2022) siang.
Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Wiratama saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan Imanula membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Kepala Desa Tutul dan beberapa perangkat desa di Mapolres Jember.
“Benar memang ada pemeriksaan terhadap beberapa perangkat desa dan kepala desanya di Mapolres terkait robohnya pagar pembatas RTH Desa Balung Tutul. Pemeriksaan dilakukan sebagai bentuk langkah cepat polisi untuk melakukan penyelidikan apakah ada unsur penyalah gunaan anggaran apa tidak dari pembangunan proyek tersebut,” ujar Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan Immanula.
Baidowi selaku Kepala Desa Tutul saat dikonfirmasi wartawan juga membenarkan terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Jember terhadap dirinya dan beberapa stafnya.
“Iya mas sampai sekarang masih proses pemeriksaan,” ujar Baidowi melalui pesan WhatsApp Rabu petang.
Baca Juga : Dinilai Gagal dan Tidak Profesional, FKMB Layangkan Mosi Tidak Percaya Terhadap BPD Desa Batangsaren
Seperti diketahui, pagar pembatas RTH Desa Tutul, Kecamatan Balung baru diresmikan oleh Camat Balung pada 20 Maret 2022. Namun baru satu bulan diresmikan pagar pembatas sepanjang 12 meter tersebut roboh pada Jumat 23 April 2022.
Menurut beberapa saksi mata yang tinggal di sekitar RTH, saat pagar pembatas roboh, cuaca sedang hujan lebat disertai angin kencang. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang berada di sekitar pagar sehingga tidak ada korban jiwa.
“Waktu roboh sore mas sekitar jam setengah lima. Pas hujan deras campur angin, saya kaget saat terdengar suara keras yang ditimbulkan dari robohnya pagar. Kemudian saya sama bapak saya melihat keluar ternyata pagar Roboh. Ya untung tidak ada anak-anak yang main, sebab biasanya banyak anak anak bermain disekitar pagar,” ujar Endang warga sekitar.