JATIMTIMES - Dalam kurun waktu satu bulan selama bulan Ramadan hingga Lebaran Satpol PP bersama Dinas Sosial Kota Batu mampu menjaring 32 orang gepeng dan anjal dalam operasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Batu.
Rata-rata mereka dijaring di pusat keramaian Alun-Alun Kota Batu. 32 orang itu di antaranya, gelandangan, pengemis, pengamen, manusia silver dan manusia boneka. Mereka tedjaring di beberapa titik pusat Kota Batu.
Baca Juga : Mentan Sebut Wabah PMK Bisa Dikendalikan dan Tidak Menular ke Manusia
Diantaranya, Alun-Alun Kota Batu, simpang empat BCA, simpang empat Batos, dan sebagainya. Kegiatan ini demi membuat masyarakat dan wisatawan nyaman saat berada di Kota Batu.
“Bulan Ramadan dan libur lebaran ini kami rutin menggelar PPKS. Melihat banyaknya laporan dari masyarakat yang mengungkapkan banyak anak jalanan, pengemis, gelandangan yang berkeliaran di jalan protokol Kota Batu,” kata Sekretaris Satpol PP Kota Batu, Arief Rachman Ardyasana.
Mereka yang terjaring operasi itu rata-rata berasal dari luar Kota Batu. Yakni Bangil, Kediri, Blitar dan Semarang. Sementara yang berasal dari Kota Batu hanya 10 persen.
“Setelah mereka diamankan, lalu dilakukan pemeriksaan. Setelah itu diserahkan pada Dinas Sosial,” tambah Arief.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kota Batu, Adiek Iman Santoso menambahkan, setelah diamankan, mereka diberi pembinaan terlebih dahulu sebelum dipulangkan di daerahnya masing-masing.
Baca Juga : Buruh Menang Gugatan Hak Upah dan THR, PT Newera Harus Bayar Sebesar Ini
“Sebelum dipulangkan, Satpol PP dan Dinas Sosial memberikan surat pernyataan bilamana mengulangi kejadian yang sama akan kami proses secara hukum yang berlaku,” ujar pria yang akrab disapa Dede ini.
Dalam pengarahan, mereka diminta melakukan kegiatan yang positif seperti berjualan atau bekerja di tempat lain. Sebelum pulang mereka juga dibekali sembako.