JATIMTIMES - Pemerintah pusat telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat luas untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, dengan adanya kelonggaran mudik kali ini, pihaknya memprediksi arus mudik akan mengalami peningkatan.
Baca Juga : Jokowi Ajak Masyarakat Mudik Lebih Awal, Ini Alasannya
"Idul Fitri tahun 2022 ini kita prediksi arus mudiknya akan besar sekali karena pemerintah memberikan kesempatan untuk mudik. Titik tekan kita yakni boleh mudik tapi tetap sehat," ungkap pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut, Rabu (20/4/2022).
Terlebih lagi, selama dua tahun ke belakang, masyarakat masih berada dalam kondisi darurat ovid-19. Hal itu menyebabkan pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan larangan mudik bagi masyarakat luas.
Dalam rangka mengantisipasi peningkatan arus mudik yang dikhawatirkan berpengaruh pada meningkatnya kasus vovid-19 di Kota Malang selama masa mudik Lebaran, Bung Edi bersama lintas sektoral menggelar rapat koordinasi yang bertempat di Ruang Sidang Balai kota Malang.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa, Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto, Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, serta para pejabat dari lintas sektoral.
Bung Edi menegaskan, untuk mengantisipasi persebaran covid-19 selama arus mudik Lebaran 2022, maka harus diperhatikan terkait aspek kesehatan masyarakat. Hal itu harus menjadi prioritas.
"Pastikan bahwa warga masyarakat yang mudik itu, protokol kesehatannya betul-betul terpenuhi. Kemudian kondisi masyarakat yang tervaksin disiapkan. Aplikasi PeduliLindungi di area-area publik, tempat-tempat ibadah, penginapan, hotel dipastikan berfungsi dan dioperasikan," tegas Bung Edi.
Sejalan dengan hal itu, Bung Edi juga meminta kepada pihak-pihak terkait agar mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), termasuk perawat, tenaga kesehatan, dan fasilitas pada layanan kesehatan telah siap serta mumpuni. Lalu juga harus diperhatikan sarana pendukung berupa obat-obatan hingga vaksin.
"Serta mengajak klinik dan rumah sakit untuk melayani saat arus mudik terjadi dan pelaksanaan lebaran itu. Maka semuanya ikut terlibat," ujar Bung Edi.
Baca Juga : 5 Perlintasan Sebidang Tidak Terjaga di Kota Malang, PT KAI Daop 8 Surabaya Surati Pemkot
Lebih lanjut, Bung Edi menjelaskan kolaborasi dan kesiapan masing-masing perangkat daerah maupun satuan horizontal dan vertikal turut diperlukan menjelang momentum Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Mulai dari kesiapan energi, bahan bakar minyak (BBM), stabilitas bahan pokok makanan, hingga persiapan malam takbir dan salat Idul Fitri.
"Insya Allah di Malang sudah siap menyongsong datangnya Idul Fitri. Baik persiapan dan antisipasi arus mudik serta menata masyarakat yang akan kembali ke kota tujuan," tutur Bung Edi.
Sementara itu, Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto menjelaskan bahwa akan ada lonjakan arus kendaraan saat pelaksanaan mudik lebaran. Puncak arus mudik diprediksi jatuh pada tanggal 29 April hingga 2 Mei 2022.
“Tentu akan meningkatnya situasi arus kemacetan. Kita lihat dari arah Surabaya ke Kota Malang, di exit tol karanglo akan panjang, juga di Batu menuju ke arah Kota Malang. Ini tentu telah diantisipasi Dinas Perhubungan dan Satlantas," ujar Deny.
Polresta Malang Kota akan membuat tujuh pos untuk keamanan di berbagai titik di Kota Malang. Terutama pada pintu-pintu masuk ke Kota Malang. Nantinya, Polresta Malang Kota dengan menggandeng jajaran TNI dan Pemkot Malang untuk membantu pengamanan saat Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah melalui Operasi Ketupat Semeru 2022.
"Kita tidak ada penyekatan, jadi kendaraan bebas keluar masuk Kota Malang. Namun kendaraan berat ada pembatasan, terutama kendaraan-kendaraan besar," pungkas Deny.