JATIMTIMES - Polisi terus mendalami keterangan saksi dan menambah sejumlah orang untuk dimintai keterangan atas kasus dugaan Pembunuhan, Juminten (47) warga Blitar yang ditemukan di Sungai Brantas, Rejotangan, Tulungagung. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, saat dikonfirmasi, Sabtu (16/4/2022).
Menurut AKP Agung Kurnia, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega menghabisi Juminten dan menenggelamkannya ke sungai Brantas pada, Minggu (3/3/2022) sore.
Baca Juga : Tanggapi Pengaduan Masyarakat, Satlantas Polres Kediri Gelar Patroli Balap Liar
"Kita masih pendalaman saksi-saksi, jadi sementara perkembangannya belum," kata Kasat Reskrim AKP Agung Kurnia.
Jika sebelum sejumlah 8 saksi yang dimintai keterangan, penyidik telah menambah saksi untuk mendapatkan petunjuk lainnya.
"Tambahan saksi ada," imbuhnya, tanpa menyebutkan berapa tambahan saksi yang dipanggil diluar saksi sebelumnya.
Alasan penyelidikan masih berlangsung, tidak semua informasi dapat disampaikan ke awak media. Kasat Reskrim menegaskan jika hingga saat ini tim Macan Agung terus bekerja keras untuk menemukan siapa pelaku penganiayaan pada Juminten yang mengakibatkan nyawanya melayang didalam air itu.
"Sementara itu, lain-lain masih dalam penyelidikan kita," ungkapnya.
Seperti diketahui, Juminten ditemukan tewas mengenaskan di bantaran sungai Brantas, dusun Kates, Desa / Kecamatan Rejotangan pada, Minggu (3/3/2022) sore.
Juminten diketahui sejak hari Jumat tanggal 1 April 2022 telah meninggalkan rumah dan tidak diketahui keberadaannya.
Saat ditemukan, Juminten dalam keadaan tengkurap membujur ke arah selatan dengan kedua tangan terikat dengan tali tambang dan diperut korban ada luka terbuka.
Saat itu, korban juga diketahui memakai celana dalam warna hitam, BH warna merah dan kaos hitam yang tersingkap dan berambut hitam lurus sebahu.
Dari hasil autopsi, Juminten tewas diduga karena terjadi kekerasan sebelum dibuang ke sungai. Selain terdapat bekas sayatan 20 centimeter di perut, tangan Juminten juga diikat dengan tali yang menguatkan jika kematiannya akibat di bunuh.