JATIMTIMES - Pembudidaya ikan gurami di Kabupaten Tulungagung begitu kesal dan mengeluhkan nasibnya. Pria yang berinitial IM (40) warga di Kecamatan Kauman ini mengatakan, jika dirinya telah ditipu seorang makelar ikan saat panen, awal bulan April 2022 lalu.
"Seseorang mengaku sebagai pembeli, harga cukup menggiurkan dibanding lainnya menghubungi saya," kata IM, Jum'at (15/4/2022).
Baca Juga : Pastikan Keamanan Jelang Ibadah Jumat Agung, Polsek Widodaren Sterilisasi GKJW Wotgaleh
Awalnya, ia ragu meski ikan gurami di kolam sudah saatnya panen. Namun, karena desakan dan rayuan IM lantas mempersilakan pembeli datang ke kolam untuk memanen ikan.
"Saya percaya saja, karena dia membuat garansi jika uang tidak diberikan kendaraan yang mengangkut ikan saya tidak boleh pergi dari kolam," ujarnya.
Begitu panen selesai, tiba-tiba ada keputusan yang sudah disepakati diubah sepihak.
"Benar, saya diberi uang sekitar 80 persen dari nilai hasil panen, alasannya ia harus menyeleksi ulang ikan itu sesampainya di rumah," imbuhnya.
Saat itu, per kilogram disepakati harga 31.000 timbang kering. Sedangkan hasil panen satu kolam IM menghasilkan berat bersih 1,5 ton.
Pembeli yang hanya ia kenal lewat telepon itu memberi sekitar 80 persen dari total yang harus dibayar, berbeda dari kesepakatan awal.
"Kekurangan 20 persen akan dilunasi dalam waktu dua hari," ungkapnya.
Namun, rupanya janji hanya kembang bibir saja. Pasalnya, pembeli yang telah membawa ikannya itu terus menunda pembayaran hingga sulit dihubungi.
Baca Juga : Edarkan Sabu-Sabu, Dua Pria Ditangkap Satreskoba Polres Tulungagung
"Terus terang saya tidak kenal sama pembeli itu, di mana alamatnya saya tidak tau dan dihubungi sudah tidak mau angkat teleponnya, Ini yang merepotkan," jelasnya.
Atas bekal bukti nomor handphone ini, IM kemudian mencari pembeli yang misterius ini.
"Rumah dan alamat sudah ketemu, dia minta pembayaran mundur lagi. Saya tunggu dulu, kalau ternyata tidak membayar di hari itu terpaksa saya akan ke polisi untuk membuat laporan," tegasnya.
Berbekal pengalaman ini, IM meminta pada pembudidaya gurame di Tulungagung agar lebih waspada dan hati-hati saat akan melakukan transaksi.
Pasalnya, meski harga saat ini cukup mahal, pembudidaya dapat dirugikan oleh ulah makelar yang terlalu banyak modus untuk berusaha mencari keuntungan. "Tidak ada bedanya dengan pencuri," pungkasnya.