JATIMTIMES - Keluhan warga Desa Betak, Kecamatan Kalidawir dan Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung terkait jembatan besi miring akhirnya ditanggapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan ESDM Tulungagung Anang Prastiyanto.
Saat dikonfirmasi, pihaknya sedang konfirmasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. "Masih dikonfimasikan dengan pihak BBWS Brantas," kata Anang, Selasa (12/4/2022) kemarin.
Baca Juga : Rekomendasi KASN Telah Dilakukan, BKPSDM Bondowoso: Terimakasih Masyarakat
Dirinya menyatakan, kewenangan jembatan yang ada di Sungai Kalidawir ini adalah kewenangan BBWS Brantas, bukan pihaknya. "Kewenangan BBWS Brantas, sesuai dengan salurannya Sungai Kalidawir," jelasnya.
Seperti diketahui, diduga terdampak erosi sungai karena debit air yang tinggi di musim hujan, jembatan besi penghubung dua desa dan dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung miring. Jembatan besi yang hanya dapat dilalui motor dan satu mobil ukuran sedang ini berada di sungai yang berbatasan antara Desa Betak Kecamatan Kalidawir dan Desa Wates yang masuk wilayah Kecamatan Sumbergempol.
Kepala Desa Betak Catur Subagyo saat dikonfirmasi mengatakan jembatan itu dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. "Itu jembatan milik BBWS Brantas. Sebelah utara masuk Desa Betak dan sebelah selatan masuk Desa Wates," kata Catur Subagyo.
Karena miring, di dua sisi jembatan diberi rambu dan tulisan agar pengendara yang melintas untuk hati-hati karena berbahaya. Pemdes Betak sendiri telah melaporkan jembatan dengan kondisi miring ini ke pihak Perum Jasa Tirta.
"Kemarin kita sudah ngasih kabar ke (Perum) Jasa Tirta. Dari beliau belum ada jawaban," ujarnya.
Dari Jasa Tirta ini, kades justru diminta untuk mengabari ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan ESDM Kabupaten Tulungagung. "Kita di suruh ngabari ke PU Kabupaten, mengingat lokasinya di BBWS Brantas. Saya laporannya ke Jasa Tirta dulu selaku pelaksana di lapangan atau wilayah sungai," ungkapnya.
Baca Juga : Rumah Kontrakan di Tulungagung Digrebek, Ratusan Botol Ciu Ditemukan
Ia berharap, pihak terkait agar segera merespon kondisi jembatan yang kian hari semakin mengkhawatirkan. "Semoga cepat ada tanggapan dari pihak terkait," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wates Rudhianto melalui Sekretaris Desa Budiono mengatakan, jembatan di perbatasan dua desa ini cukup vital sebagai penghubung dua desa lain kecamatan. Dusun yang berbatasan itu adalah Dusun Nglegok Desa Wates dan Dusun Manding masuk Desa Betak.
"Harapannya, kalau pemerintah desa tidak mampu untuk memperbaiki mohon pemerintah Kabupaten untuk menganggarkan perbaikan jembatan tersebut," jelas Budi yang juga menyampaikan dengan rusaknya jembatan, jika sampai terputus maka warga sekitar harus memutar lebih dari 1 kilometer.