JATIMTIMES - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (12/4/2022). Para mahasiswa membawa tuntutan yang belakangan ini banyak menjadi seruan.
Para mahasiswa menuntut agar pemerintah dengan tegas dalam menanggapi pernyataan penundaan Pemilihan Umum Presiden yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2024. Termasuk juga terkait memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Para mahasiswa menganggap bahwa hal tersebut sudah jelas tidak sesuai dengan konstitusi negara yang sudah diatur undang-undang.
Baca Juga : Massa Ucapkan Kalimat Tauhid saat Keroyok Ade Armando, Ini Kata Muhammadiyah
Selain itu, para mahasiswa juga mengkritisi naiknya harga Pertamax dan juga kenaikan harga minyak yang dalam beberapa waktu terakhir ini terus melonjak. Selain itu, para mahasiswa juga sangat merasa miris, di mana Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar akan tetapi justru mengalami kenaikan harga minyak yang sangat luar biasa.
"Ini sangat disayangkan. Kenaikan ini katanya sebagai jawaban kenaikan harga minyak dunia, katanya menjawab krisis global. Harga minyak juga, padahal Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit, tapi malah mengalami kenaikan harga yang tinggi," jelas salah satu orator aksi.
Sementara itu, hingga saat ini, ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas masih terus melakukan aksi dan melontarkan orasi di depan gedung DPRD Kota Malang, disertai nyanyian dan teriakan menghujat DPR yang dinilai tak bisa mewakili rakyat.
Baca Juga : Demo 12 April, 1.000 Mahasiswa di Malang Siap Geruduk Kawasan Balaikota Malang
"DPR Bad***, DPR Bad***," kata para mahasiswa dengan teriakan keras.