JATIMTIMES - Diduga terdampak erosi sungai karena debit air yang tinggi di musim hujan, jembatan besi penghubung dua desa dan dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung miring. Jembatan besi yang hanya dapat dilalui motor dan satu mobil ukuran sedang ini berada di sungai yang berbatasan antara desa Betak, Kecamatan Kalidawir dan desa Wates yang masuk wilayah Kecamatan Sumbergempol.
Kepala Desa Betak, Catur Subagyo saat dikonfirmasi mengatakan, jembatan itu dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Baca Juga : Demo 11 April di Bangkalan Berujung Ricuh, Mahasiswa Alami Luka-luka
"Itu jembatan milik BBWS Brantas, yang sebelah Utara masuk Desa Betak dan sebelah selatan masuk Desa Wates," kata Catur Subagyo, Senin (11/4/2022).
Karena miring, di dua sisi jembatan diberi rambu dan tulisan agar pengendara yang melintas untuk hati-hati, karena berbahaya. Pemdes Betak sendiri telah melaporkan jembatan dengan kondisi miring ini ke pihak Perum Jasa Tirta.
"Kemarin kita sudah ngasih kabar ke (Perum) Jasa Tirta, dari beliau belum ada jawaban," ujarnya.
Menurutnya, Jasa Tirta meminta Kepala Desa untuk membuat laporan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Tulungagung.
"Kita di suruh ngabari ke PU Kabupaten, mengingat lokasinya di BBWS Brantas, saya laporannya ke Jasa Tirta dulu selaku pelaksana di lapangan atau wilayah sungai," ungkapnya.
Ia berharap, pihak terkait agar segera merespon kondisi jembatan yang kian hari semakin mengkhawatirkan.
"Semoga cepat ada tanggapan dari pihak terkait," tuturnya.
Sementara itu, Kepala desa Wates Rudhianto melalui Sekretaris Desa Budiono mengatakan, jembatan di perbatasan dua desa ini cukup vital sebagai penghubung dua desa lain kecamatan.
Dusun yang berbatasan itu adalah Dusun Nglegok, Desa Wates dan Dusun Manding masuk Desa Betak.
Baca Juga : Repdem Tulungagung Ajak Pemuda Jangan Terjebak Arus Pragmatisme
"Harapannya, kalau pemerintah desa tidak mampu untuk memperbaiki mohon pemerintah Kabupaten untuk menganggarkan perbaikan jembatan tersebut," jelas Budi.
Dengan rusaknya Jembatan ini, jika sampai terputus maka warga sekitar harus memutar lebih dari 1 kilometer.
Sementara di sisi selatan terdapat jembatan Besi yang lokasinya di desa Betak dan di Utara ada Jembatan penghubung antara Desa Wates dan Desa Junjung di Kecamatan Sumbergempol.
Hingga berita diturunkan, belum ada jawaban dari Dinas terkait perihal keluhan masyarakat tersebut.