JATIMTIMES - Lokasi penemuan mayat Juminten (47) warga Dusun Boro, RT 4 RW 5 Kecamatan Sanankulon, Kota Blitar dikenal sebagai tempat yang wingit. Kewingitan lokasi yang berada di Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung ini bukan tanpa alasan.
Pasalnya, beberapa kali jika ada orang tenggelam di sungai, sering muncul di lokasi tempat ditemukannya mayat Juminten, Minggu (3/3/2022).
Baca Juga : Khawatir Jadi Desa Prostitusi, Pemdes Plosokandang Keluarkan Imbauan Dasar Pasangan Ijab Siri di Kos-kosan
"Kalau ada orang tenggelam dari timur, rata-rata ditempat itu akan muncul," kata Kepala Desa Rejotangan, Andi Mutoyo, Rabu (6/3/2022).
Kemunculan mayat di lokasi ini sudah beberapa kali terjadi dan masyarakat sekitar sudah mengetahui dari dahulu. Bahkan, mayat Juminten yang diduga ditenggelamkan dengan pemberat yang diikatkan dengan tali ke tangan, akhirnya muncul juga di lokasi penemuan.
"Dugaannya kan ada pemberat, tapi masih berapa hari mayat sudah naik ke atas. Bahkan pemberatnya lepas dan mayat itu seperti ingin menampakkan pada orang," ujarnya.
Dari kejadian yang bukan hanya satu dua kali, Mutoyo menganggap wajar jika ada masyarakat yang menganggap bahwa lokasi penemuan adalah tempat yang wingit dan punya kelebihan dibanding lokasi lainnya di sepanjang Sungai Brantas yang melintas di desanya.
"Masyarakat wajar menilai itu wingit, itu kepercayaan masing-masing karena ada kejadian yang seperti itu," ungkapnya.
Pembicaraan lokasi yang wingit ini juga cukup ramai dibincangkan di media sosial paska ditemukannya jenazah Juminten.
Seperti diketahui, Juminten ditemukan tewas mengenaskan di bantaran sungai Brantas, Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan pada, Minggu (3/4/2022) sore.
Baca Juga : Viral Penemuan Batu Mengandung Emas, Begini Faktanya
Juminten diketahui sejak hari Jumat tanggal 1 April 2022 telah meninggalkan rumah dan tidak diketahui keberadaannya.
Saat ditemukan, Juminten dalam keadaan tengkurap membujur ke arah selatan dengan kedua tangan terikat dengan tali tambang dan diperut korban ada luka terbuka.
Saat itu, korban juga diketahui memakai celana dalam warna hitam, BH warna merah dan kaos hitam yang tersingkap dan berambut hitam lurus sebahu.
Hasil autopsi, polisi mengatakan kuat dugaan kematian Juminten akibat dari penganiayaan. Kasus ini, masih dalam penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh motif dan pelakunya.
