JATIMTIMES - Puluhan pengungsi asal Afganistan melakukan aksi demonstrasi dengan berjalan kaki mulai fly over Bungurasih hingga gedung DPRD Sidoarjo, Selasa pagi (29/03/2022).
Dalam aksi damai ini, para pengungsi menyuarakan keinginannya untuk dapat dikirim ke negara ketiga.
Sulton, salah satu masa aksi damai menyampaikan jika para pengungsi ini sudah lama tinggal di komplek Rusunawa Puspa Agro, bahkan ada di antaranya yang sudah 12 tahun tinggal di situ.
“Kita pertama datang ke Indonesia katanya hanya transit saja antara 1 hingga 3 tahun, tapi sekarang sudah lewat 12 tahun,” jelas Sulton.
Mereka juga merasa tidak memiliki masa depan jika terus berada di pengungsian, dan akan lebih baik jika pemerintah Indonesia segera memenuhi segala tuntutan para pengungsi Afganistan di Sidoarjo.
“Kami keluar dari Afganistan untuk mencari kehidupan dan masa depan, jika pemerintah Indonesia menganggap kami manusia, pasti sudah berangkat dari Indonesia,” imbuh Sulton.
Wahyu Tri Wibowo, Kepala Subseksi Ketertiban rumah detensi Imigrasi Surabaya menjelaskan bahwa tuntutan para pengungsi adalah penempatan ke negara ketiga, namun proses tersebut merupakan tanggungjawab UNHRC, bukan pemerintah Indonesia.
“Mereka hanya menuntut penempatan ke negara ketiga, dalam hal ini jika dari Indonesia biasanya menuju Amerika, Australia, Canada dan Selandia Baru,” terang Bowo.
Sebenarnya Pemerintah Indonesia sudah membantu dengan memberikan fasilitas tempat tinggal dan uang saku, karena pemindahan ke negara ketiga memerlukan waktu dan butuh proses yang panjang.
Baca Juga : Jerman Larang Warga Pakai Huruf Z untuk Dukung Invasi Rusia
“Indonesia hanya menyediakan tempat, dalam hal ini juga difasilitasi oleh International Organization for Migration (IOM), sehingga mereka bisa tinggal dengan aman sambil menunggu proses penempatan,” imbuh Bowo.