JATIMTIMES - Pekan ini memasuki Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah/2022. Terkait pelaksanaan vaksinasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menyebut bahwa kegiatan vaksinasi akan tetap digelar sesuai jadwal pada hari dan jam efektif kerja.
"Tetap jam kerja dan hari kerja (gelaran vaksinasi saat Bulan Suci Ramadan)," ungkap Husnul kepada JatimTIMES.com melalui sambungan telepon, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga : Menko Airlangga Sebut Kegiatan Dibolehkan Digelar di Rumah Ibadah Selama Ramadhan
Nantinya masyarakat yang akan mengikuti gelaran vaksinasi dapat menyasar fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di wilayah masing-masing. Pihaknya pun akan memaksimalkan kegiatan vaksinasi di masing-masing fasyankes, baik di rumah sakit, puskesmas hingga klinik.
Lebih lanjut, Husnul menyebut bahwa terdapat wacana bahwa terkait gelaran vaksinasi juga akan digelar pada waktu malam hari. Namun, untuk wacana gelaran vaksinasi malam hari hanya dilangsungkan di sentra vaksinasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma).
"Insya Allah gitu (malam hari hanya di Polkesma), tapi belum tahu kepastiannya ya. Tapi informasi kemarin yang saya dapat mau dilaksanakan malam hari mulai jam 7 malam," kata Husnul.
Alasan akan digelarnya kegiatan vaksinasi pada malam hari, karena mulai pekan ini akan berlangsung Bulan Suci Ramadan. Terkait pemberian vaksinasi, fasyankes dan puskesmas akan melayani vaksinasi dosis tiga atau booster.
"Kalau yang di puskesmas dosis tiga booster. Kalau yang di Polkesma ini informasinya kok bisa dosis dua dan booster, menunggu flyer-nya dari Polkesma," terang Husnul.
Baca Juga : Bupati Salwa Kukuhkan DKD, Seni dan Budaya Diharapkan Jadi Penyangga Percepatan Pemulihan Ekonomi
Untuk jenis vaksin yang akan digunakan pada saat Bulan Suci Ramadan nantinya masih menunggu kiriman dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Vaksin nanti tergantung dari provinsi yang mengirim apa nanti kita sebarkan ke faskes itu," kata Husnul.
Sementara itu, terkait kebingungan pada masyarakat mengenai vaksinasi yang digelar pada saat Bulan Suci Ramadan dapat membatalkan puasa atau tidak, pihaknya menyebut hal itu diserahkan kembali kepada kepercayaan individu masyarakat. "Ya kita memberikan layanan. Yang mempunyai keyakinan, monggo. Diserahkan ke masyarakat," pungkas Husnul.