JATIMTIMES - Kabar mengejutkan datang dari bos Chelsea Roman Abramovich. Pria asal Rusia itu dikabarkan diracun.
Dilansir dari Mirror, Abramovich diduga menjadi korban keracunan. Pria berusia 55 tahun itu sampai mengalami pengelupasan kulit hingga mata yang memerah.
Baca Juga : Laskar Merah Putih Ungkap Dugaan Pungli dan Bullying Siswa di Tulungagung, Pihak Sekolah Membantah
Abramovich itu diduga diracun saat menjadi negosiator perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Menurut Wall Street Journal, kelompok garis keras pro-Presiden Rusia Vladimir Putin ditengarai menjadi penyebab keracunan itu, yang disebut tak ingin perang Rusia vs Ukraina berhenti.
Namun akibat keracunan itu, kabarnya Abramovich tak sampai kehilangan nyawa. Hanya kulit yang terkelupas dan mata yang memerah menjadi efek sampingnya.
Insiden itu tak hanya Abramovich yang menjadi korban. Dua negosiator Ukraina juga menjadi korban
Dalam insiden racun itu, tak cuma Abramovich yang menjadi korban. Dua negosiator Ukraina juga menjadi korban. Adapun momennya terjadi saat menggelar pertemuan di Kiev, awal Maret lalu.
Roman Abramovich sendiri terimbas perang Rusia vs Ukraina. Asetnya dibekukan banyak pemerintah negara lain, termasuk di Inggris, yang menyebabkan Chelsea harus dijual.
Baca Juga : 70 Guru Lolos P3K, Kuota di Kota Batu Tersisa 84
Bukan hanya harus dijual. Chelsea juga terimbas secara ekonomi lainnya. The Blues tak bisa memberi kontrak baru kepada pemainnya, dilarang menjual tiket, serta tak bisa jual-beli pemain untuk sementara waktu.
Abramovich yang menjadi bos Chelsea sejak 2003 bisa menyulap menjadi kekuatan baru di Eropa. Disitu, semua gelar sudah diraih The Blues, dengan yang terakhir diraih adalah Piala Dunia Antarklub.
Kini, Chelsea sedang dalam proses penjualan usai Roman Abramovich resmi melepasnya. Beberapa pihak tertarik membeli klub London Barat itu, di antaranya bos properti di Inggris, Nick Candy, dan pengusaha Amerika Serikat, keluarga Ricketts.