JATIMTIMES - China disebut-sebut sebagai negara dengan penerbangan teraman selama sepuluh tahun terakhir. Namun, klaim itu pudar seiring jatuhnya pesawat China Eastern di kawasan pegunungan Provinsi Guanxi, Senin 21 Maret 2022 waktu setempat, sehingga menyebabkan kebakaran hutan yang mengerikan.
Pesawat tersebut jatuh di dekat Kota Wuzhou yang letaknya di daerah Teng. Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan Guangzhou yang menjadi salah satu kota terbesar di China Tenggara
Baca Juga : Bupati Trenggalek dan Kementerian PUPR Rencanakan Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Bendungan Tugu
Pihak China Eastern Airlines belum menanggapi kejadian jatuhnya pesawat yang menyebabkan kebakaran di pegunungan tersebut. Dilansir dari akun sosial media Weibo, pihak terkait memberikan simbol berduka cita dengan menambahkan warna abu-abu ke dalam logo mereka.
Menurut sejumlah situs pelacakan penerbangan, dilaporkan bahwa pesawat Boeing 737 800 milik China Eastern Airlines itu sempat mengudara selama satu jam dan sedang dalam proses mendekati tujuan penerbangan. Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong. Pesawat jatuh tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, pada pukul 15.07 (14.07 WIB).
Tetapi data pelacakan yang disampaikan oleh FlightRadar24 menyebutkan bahwa pesawat tersebut jatuh menukik dari ketinggian 29.200 (8.870 meter) kaki ke ketinggian 3.225 kaki (982 meter) dalam alokasi waktu dua menit limabelas detik pukul 13.00 waktu setempat.
Dilansir dari akun sosial media instagram dan twitter China State Affiliated Media atau @cgtn, pesawat tersebut terjatuh dengan puing-puing yang berserakan dan memenuhi jalanan di pegunungan.. Dilaporkan pesawat naas tersebut mengangkut 132 orang penumpang.
Baca Juga : Pemkot Blitar Dorong Anjal, Gepeng, Manusia Silver Alih Pofesi
Kendati demikian, belum diketahui berapa jumlah korban jiwa yang disebabkan oleh kecelakaan pesawat tersebut. Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) belum bisa memberikan keterangan mengenai nasib 132 orang yang berada di dalam pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu.
