JATIMTIMES – Banyuwangi yang dikenal sebagai serpihan tanah sorga diujung timur Pulau Jawa dengan tagline “ Sunrise Of Java “ semakin menunjukan tanda kebenaranya. Saat ini kota yang mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang pariwisata terus berbenah dan melakukan perbaikan untuk memanjakan wisatawan. Satu lagi pilihan destinasi wisata hadir melengkapi fasilitas yang sudah ada, khususnya bagi wisatawan yang memiliki hobi bersepeda.
Pilihan destinasi wisata di Banyuwangi semakin lengkap dengan hadirnya Agathis Forest Track, yang berada di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat, tepatnya di dusun Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin Banyuwangi.
Baca Juga : Videonya Viral, Ini Pria Beruntung yang Dapat Helm Pembalap Pol Espargaro di MotoGP Mandalika
Agathis Forest Track, memiliki Bike Track Cross Country (XC) berstandar olympic, yang peresmianny ditandai dengan menggelar seleksi atlet balap sepeda (XC) Banyuwangi yang diproyeksikan akan tampil dalam Porprov VII Jawa Timur (Jatim) 2022 pada Minggu (20/3/2022).
Dalam rilis yang dikirim Senin (21/03/2022), Administratur KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi, mengungkapkan, pembangunan Agathis Forest Track merupakan salah satu bentuk komitmen dari KPH Banyuwangi Barat dalam mendukung program pemerintah dalam sport tourism.
Sirkuit XC yang dibangun ditengah kawasan hutan pinus damar, diharapkan bisa menjadi tempat untuk membina dan membidik talenta atlet sepeda Banyuwangi, sekaligus bisa menjadi tempat latihan bagi atlet - atlet sepeda nasional.
"Sinergi ini kami harapkan bisa berkelanjutan, dan dikelola dengan baik, sehingga bisa menjadi tempat latihan bagi talenta atlet sepeda di Banyuwangi," jelas Dedy Siswandi.
Sementara itu, pengelola sirkuit Agathis Forest Track, Udianto yang lebih akrab disapa Mbah Udi mengatakan untuk awal bike track yang tersedia adalah sirkuit Cross Country (XC) dan Downhill.
Baca Juga : Videonya Viral, Ini Pria Beruntung yang Dapat Helm Pembalap Pol Espargaro di MotoGP Mandalika
Khusus untuk XC, lanjut dia di sepanjang jalur trek, terdapat banyak obstacle seperti tanjakan dan turunan. Mulai secara beruntun seperti roller coaster (rollers), turunan curam tunggal (speed jump), rock gardens, ladder, bridge, table top serta tanjakan dengan kategori double black diamond (kategori tersulit pada Trail Technical Features) dengan gradien hingga 30 persen, yang akan memacu adrenalin pengendara.
"Kita sengaja membangun sirkuit berstandar XCO (Cross Country Olympic), dengan karakter native soil (tanah asli), dengan beberapa obstacle dengan tingkat kesulitan bervariasi, sehingga bisa menjadi jujugan bagi atlet nasional," ungkap Mbah Udi.
“Agathis Forest Track, yang memiliki luas sekitar 150 hektar, tidak hanya memanjakan bagi pecinta sepeda, namun akan dibangun jalur khusus pecinta lari lintas alam (Trail Run). Tracking dan ruang edukasi anak untuk pengenalan tentang hutan, sehingga yang datang bisa tidak hanya cyclist melainkan pecinta olahraga outdoor lainnya,” imbuh Mbah Udi.