Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Banyak Makan Korban, Banyak Ruas Jalan Kabupaten Jombang Rusak

Penulis : Adi Rosul - Editor : Dede Nana

18 - Mar - 2022, 13:55

Placeholder
Ruas jalan Wonosalam-Mojoagung rusak parah. (Foto : Adi Rosul / JombangTimes)

JATIMTIMES - Kerusakan ruas jalan kabupaten terjadi di sejumlah titik di Jombang. Jalan yang rusak tersebut dikeluhkan warga karena mengganggu perjalanan dan memicu kecelakaan.

Seperti yang terjadi pada ruas jalan Jogoroto-Peterongan. Jalan selebar 6 meter tersebut, mengalami kerusakan paling parah di Jalan Raya Desa Ngumpul, Jogoroto atau tepat di tingkungan SDN Ngumpul.

Baca Juga : Pencabutan HET Minyak Goreng Bukti Mendag Berpihak pada Pengusaha

Di jalan yang menikung itu, kondisi aspal jalan banyak yang terkelupas sehingga batu kerikil dari aspal jalan berserakan. Selain itu, muncul beberpa lubang di badan jalan yang membuat pengendara yang lewat harus memperlambat laju kendaraannya di tikungan tersebut.

Jalan rusak di ruas jalan Jogoroto-Peterongan ini terjadi sepanjang kurang lebih 2 km dari tikungan SDN Ngumpul hingga ke arah Selatan atau arah Kecamatan Jogoroto.

"Ini rusak sudah 1 tahun. Sudah lama tidak diperbaiki hanya ditambal saja," ujar pemilik toko klontong di depan tikungan SDN Ngumpul Roni (55) saat diwawancarai wartawan, Jumat (18/3/2022).

Kondisi jalan yang berlubang dan banyak kerikil berserakan tersebut, kerap memicu kecelakaan lalu lintas. Roni mengungkapkan, banyak pengendara motor yang tergelincir dan terperosok di lubang jalan hingga terjatuh.

"Sering kecelakaan di tikungan itu. Yang sering itu kalau hujan, tiba-tiba anjlok di lubang. Dalam lubangnya, kalau bannya masuk ke lubang ya maju tidak bisa, mundur tidak bisa," ungkapnya.

Kerusakan jalan juga terjadi pada ruas jalan Wonoslam-Mojoagung. Akses utama dari Desa Panglungan, Wonosalam menuju Kecamatan Mojoagung ini kerusakannya cukup parah.

Dari penyusuran wartawan, kerusakan jalan mulai terjadi saat memasuki Hutan Gedangan di Desa Kedunglumpang, Mojoagung. Ruas jalan berukuran lebar sekitar 5 meter ini banyak lubang bermunculan pada aspal jalan.

Aspal jalan yang berlubang banyak ditemukan di sepanjang jalan menuju Desa Sumberjo dan Panglungan, Wonosalam. Lubang jalan bahkan ada yang selebar luas ruas jalan dengan kedalaman 2-3 cm. Untuk melewatinya, wartawan kesulitan memilih jalan untuk melintas. Bahkan tak jarang kendaraan terperosok di lubang yang menganga.

Hal serupa juga dialami pengguna jalan lainnya Hendriko (20). Warga Desa Panglungan, Wonosalam tersebut mengaku kesulitan saat melalui jalan tersebut. Terlebih lagi saat melintas pada malam hari.

"Kesulitan kalau lewat. Bahaya, kalau malam gak ada penerangan jalan. Sering ada orang jatuh karena jalannya berlubang," terangnya.

Menurut Hendriko, ruas jalan kabupaten penghubung Kecamatan Wonosalam-Mojoagung itu rusak parah sejauh 1 kilometer. Warga terpaksa tetap melintasi jalan tersebut karena merupakan akses utama menuju Mojoagung.

Baca Juga : Ibu Hamil Harus Tahu, Mitos dan Fakta Tentang Makanan dan Minuman Ini

"Harapannya ke depan agar bisa diperbaiki. Karena ini jalan utama menuju Mojoagung. Kalau lewat jalan lain harus memutar ke Mojokerto sekitar puluhan kilometer," kata Hendriko.

Ngadeni (74) warga Dusun , Desa Sumberjo menyebut jalan rusak terjadi sudah dua tahun ini. Selama itu, perbaikan hanya dilakukan sekali hanya sepanjang 75 meter. "Saya berharap agar jalan cepat diperbaiki, karena banyak warga terjatuh karena terkena lubang," tandasnya.

Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi menyebut, kerusakan jalan terjadi di 500 ruas jalan kabupaten dengan total panjang 380 km. Menurutnya, jalan rusak dipicu oleh tidak adanya drainase di sepanjang ruas jalan kabupaten dan kendraan dengan tonase yang melebihi kekuatan jalan.

"Total panjang jalan yang rusak data awal kami sepanjang 380 km dari total panjang 1.215 km. Penyebab utamanya adalah tidak adanya drainase di ruas jalan kabupaten serta tonase yang melintasi ruas jalan kita," bebernya.

Dikatakan Bayu, untuk menangani 380 km jalan membutuhkan anggaran Rp 2,3 triliun. Penanganan jalan dilakukan bertahap dengan melakukan rekrontuksi jalan, rehabilitasi hingga pemeliharaan jalan.

"Anggaran yang dibutuhkan jika asumsi Rp 1 juta per meter, dengan lebar jalan rata-rata 6 meter. Maka ketemu anggaran sekitar Rp 2,3 triliun untuk menyelesaikan kerusakan jalan tersebut," jelasnya.

Dikatakan Bayu, tahun 2022 ini Pemkab Jombang baru mampu memperbaiki 11 ruas jalan kabupaten. Antara lain, peningkatan jalan Ploso-Pasar Ploso, Ruas Jalan Curahmalang-Karangprabon, Peterongan-Sumobito, serta rekrontruksi dan pemeliharaan berkala pada ruas jalan Sambirejo-Jenisgelaran.

Kemudian, rehabilitasi ruas jalan Bareng-Wonosalam Pasar, Jalan Blimbing-Gudo dan Jalan Denanyar-Megaluh. Juga pemeliharaan berkala pada jalan Mojoagung-Mojoduwur. Serta, pembangunan tembok penahan jalan di ruas jalan Bandung-Grogol, Sumbersari-Plosogeneng. Dan juga, rehabilitasi jembatan ruas jalan Kesungotok-Rejosopinggir.

Sejumlah proyek tersebut, kata Bayu, membutuhkan anggaran sebesar Rp 20,673 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang 6.935 meter. "Untuk APBD reguler tahun 2022 hanya ada 11 ruas jalan yang kita perbaiki," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Dede Nana