free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Kisah Viral Wanita Non Muslim di Malang yang Sekolah di Yayasan Islam Sejak Kecil, Lulus Jadi Mualaf

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

18 - Mar - 2022, 17:44

Placeholder
Kisah viral wanita non muslim yang memilih jadi mualaf (Foto: TikTok)

JATIMTIMES - Pengakuan seorang wanita ini mendadak mencuri perhatian warganet. Wanita tersebut awalnya bukan pemeulk agama Islam dari kecil. Namun ia sekolah di Yayasan Islam. Hingga akhirnya setelah lulus sekolah, wanita tersebut mantap menjadi mualaf.

Kisah wanita yang mengaku mendapatkan hidayah itu, dibagikan oleh akun TikTok @steeeeepp. Ia menunjukkan foto saat masih duduk di bangku sekolah dan momen saat proses menjadi mualaf di masjid.

Baca Juga : Periksa Mobil Box Saat Razia, Satlantas Polres Blitar Kota Temukan Pil Koplo

"Dear temen temen sekolah, Lihat aku sekarang #fyp. Dari kecil sekolah di Yayasan Islam, satu sekolah dan satu angkatan aku Kristen sendiri. Pas lulus sekolah jadi... Allah SWT kekasihku dan kenalin nama aku Annisa," tulis akun TikTok @steeeeepp.

Akun TikTok @steeeeepp mengaku kini ia berganti nama menjadi Annisa. Dalam video selanjutnya Annisa menunjukkan momen saat ia berada di Masjid Agung Jami Malang pada 10 November 2021 untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat dan menjadi mualaf.

Warganet pun ikut terharu dan mendoakannya agar istiqomah. "Semoga istiqomah gue doain sampe akhir hayat aamiin ya Allah," doa akun @Kipoy.

"Masyaallah,, tabarakalah,, semoga Istiqomah ukhty," saut akun @singaallah.

"Masya Allah terharu.. semoga istiqomah ya sist cantik," timpal akun @mamatama.

"Pas ada foto masjidnya langsung merinding," ucap pengguna TikTok @neorg.

Dikutip melalui wawancara eksklusif Wolipop, wanita bernama lengkap Annisa Stefanny Maureen Erlangga itu mengaku menempuh pendidikan di sekolah Islam pada saat SMP.

"Aku dari TK sampai SMK, mama aku sebagai orang tua tunggal dan kepala keluarga. Jadi, hampir tidak pernah ada waktu untuk melihat perkembangan aku. Awalnya memang cari sekolah yang terdekat dari rumah, kebetulan yang ada yayasan Islam di SMP Jakarta Barat dan pindah ke Bekasi pas SMK yayasan Islam juga yang dekat dengan rumah," ungkap Annisa. 

Saat itu, dirinya masih memeluk agama Kristen mengakui ilmu agamanya masih kurang selain di gereja. 

"Setiap ada masalah aku selesaikan sama tokoh kepercayaan aku. Dimana beliau juga ustaz yang baik yang bisa support aku. Ini salah satu contoh toleransi dari orang sekitar sekolah," ucap Annisa.

Annisa lalu mengatakan lingkungan sekelilingnya mayoritas muslim. Setelah mempelajari ilmu agama Islam di sekolah, wanita yang kini tinggal di Malang, Jawa Timur itu mantap untuk memeluk Islam. 

Baca Juga : Sekolah SDN di Kabupaten Malang Disatroni Maling, LCD Proyektor Hilang

Ia juga memutuskan menjadi mualaf setelah melewati berbagai ujian dalam hidupnya. "Pada 10 November 2021 yang menurut aku tanggal dan bulan yang bagus. 10 November sebagai hari pahlawan dan bulan November tahun kemarin itu banyak ujian hebat yang aku laluin," tutur Annisa lagi. 

Ia juga menceritakan dimana pada 1 November dirinya ulang tahun. Annisa lalu membuat acara di panti asuhan dan panti jompo di Malang. 

"2 November calon suami aku meninggal. 8 November aku belajar tentang mualaf secara tauhid di Mojokerto sama pak kyai di pondok pesantren. 10 November mualaf secara resmi sekaligus aqiqah, dan 28 November. Aku nggak jadi lamaran untuk menikah sedangkan sudah banyak persiapan, dan di akhir November bisnis bangkrut dan aku ditipu puluhan juta," kenang Annisa. 

Saat masa sulitnya itu, Annisa hanya bisa pasrah dan ikhlas. Baginya, ustaz kepercayaannya adalah pengganti sosok ayah. 

Ia pun membagikan seluruh keluh kesah dalam hidupnya pada sang ustaz. Annisa mengaku mendapatkan dukungan penuh dari sang ibu saat menyampaikan keinginannya memeluk agama Islam.

Ia juga menjelaskan ibunya banting tulang, agar kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. Karena sang ibu sibuk bekerja, jadi jarang memperhatikannya.

"Jadi, aku berpikir untuk memanfaatkan orang sekitar supaya bisa kasih perhatian, nasihat bahkan di zaman sekolah setiap pulang sekolah aku sering cari orang jalanan anak pengamen atau pengamen, pemulung, tukang kebersihan buat jadi tempat ngobrol aku," lanjut Annisa. 

Stefanny mengaku ia mempunyai banyak orang tua angkat dan tidak pernah memilih lingkungan pertemanan. 


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya