JATIMTIMES - Kamis (17/3/2022), merupakan hari penting dalam sejarah perjalanan pengembangan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) Malang. Pada kesempatan itu Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) yang diwakili Sekjen Kemenag, Prof Nizar Ali MAg, Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Yahya Hasan Alqahtany dan CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad beserta rombongan hadir dalam momentum peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan kampus 3 UIN Malang di Kota Batu.
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr M Zainuddin MA menyampaikan rasa syukur dan juga terima kasih kepada Menag RI atas kebijakan-kebijakan strategisnya dalam pengembangan pendidikan Islam, menebarkan moderasi Islam di Indonesia serta support dan restunya dalam pengembangan kampus UIN Maliki Malang.
Selain itu, pihaknya juga tak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi atas perhatiannya terhadap jalinan kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi dan secara khusus berterima kasih kepada SFD atas dukungan konkrit dalam proyek pengembangan kampus Islam yang berlogo Ulul Albab ini.
Baca Juga : Penggunaan Dana PEN untuk Pembangunan Jalan di Lumajang Hampir Tuntas
Dalam goresan tinta emasnya, kampus ini memiliki sejarah terkait kerja samanya dengan Arab Saudi baik di bidang pendidikan maupun layanan ibadah haji. Bahkan UIN Maliki Malang pernah menjadi proyek percontohan kesuksesan dari proyek pengembangan kampus di Kawasan Asia Tenggara bekerja sama dengan Islamic Development Bank Arab Saudi.
"Kami berharap mulai awal hingga akhir proyek itu berjalan lancar dan tuntas. Ini merupakan blesing diguises melalui SFD," ungkapnya.
Sejak awal, UIN Malang telah berkomitmen untuk mewujudkan visinya menjadi perguruan tinggi unggul bereputasi internasional dengan konsep integrasi ilmu dan agama. Intergrasi di sini berarti semua kegiatannya berlandaskan ajaran dan nilai agama Islam yang berasal dari sumber aslinya yaitu Al Quran dan Sunnah.
Meskipun dalam pelaksanaan proyek sempat terjadi penundaan lantaran menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, namun, UIN Maliki Malang tetap bekerja karena proyek pengembangan ini merupakan program prioritas kampus serta selalu siap berupaya agar proyek dapat berjalan dengan baik.
Di sisi lain, UIN Maliki Malang memiliki asrama pesantren mahasiswa yang disebut dengan ma’had yang dihuni oleh mahasiswa untuk belajar dan mengafal Al-Quran, hadis, Bahasa Arab, ilmu-ilmu, nilai-nilai keislaman lainnya serta sikap moderasi beragama sehingga UIN Malang menjadi kampus pertama yang di Indonesia yang memiliki mahad.
"Mahasiswa UIN Malang juag diajarkan bahasa Arab kepada seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan. Tentunya ini sebagai upaya agar mahasiswa mampu mengakses secara langsung pengetahuan hingga pemikiran Islam yang ditulis dengan Bahasa arab serta mampu menggali dari sumber aslinya yang memang berbahasa Arab yaitu Alquran dan Sunnah," tuturnya.
Sebagai kampus Unggul bereputasi internasional, UIN Maliki Malang memiliki siswa internasional yang berasal dari 32 negara yang berbeda, termasuk dari Arab Saudi. Jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar di UIN Maliki Malang sekitar 19.500 mahasiswa terdiri dari program Sarjana, Magister, dan Doktor.
Adanya proyek pengembangan SFD ini sangat signifikan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. bagi UIN Malang, hal ini tentunya akan memfasilitasi dalam penambahan juamlah mahasiswa. Animo pendaftar di UIN Maliki Malang, setiap tahunnya mencapai ratusan ribu.
Dari data terdapat sekitar 120.000 calon mahasiswa yang mendaftar. Namun karena terbatasnya bangunan fisik hingga hanya dapat menerima sekitar 3.700 mahasiswa saja.
"Dengan kerjasama bersama SFD Arab Saudi. Besar harapannya, yakni agar dapat kembali menjadi proyek percontohan pengembangan kampus di level yang lebih tinggi di Kawasan Asia," pungkasnya.
Di sisi lain, Sultan Abdurrahman Al Marshad Chief Executive Officer (CEO) The Saudi Fund For Development menyampaikan dalam sesi wawancara singkat, jika dipilihnya UIN Maliki Malang bukan tanpa alasan. Perkembangan UIN Maliki Malang sebagai kampus ungil bereputasi internasional, menjadi salah satu faktor SFD tertarik mendorong perkembangan UIN Maliki Malang
"UIN Malang dipilih dari sekian banyak UIN dan kampus lain, karena merupakan UIN Malang kampus unggul yang bertaraf internasional dan paling baik. (Kami) ingin meningkatkan UIN Malang dan meningkatkan kerjasama dengan Indonesia," pungkasnya.
