JATIMTIMES - Disamping merendam ratusan rumah warga di beberapa desa di Kecamatan Rowokangkung, sekitar 60 hektar sawah terendam banjir sejak tiga hari terakhir. Warga khawatir akibat genangan ini, mereka akan gagal panen.
Seperti milik Tukidi (56), salah satu warga Desa Sidorejo, yang harus membuka parit sawah miliknya, agar air segera surut.
Baca Juga : Nonton MotoGP Pakai Jalur Darat, 5 Pemandangan Cantik ini Siap Menyapa
"Harusnya satu bulan ini saya sudah panen. Karena sudah terendam banjir, akhirnya saya gagal panen," katanya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi saat dikonfirmasi mengatakan, sawah yang berada di enam desa di Kecamatan Rowokangkung berpotensi akan gagal panen.
"Lahan pertanian dari 6 desa tersebut kurang lebih ada 60 hektar sawah milik warga yang terendam banjir akan mengalami gagal panen," ujar Patria, Rabu (16/3).
Patria menjelaskan, pihaknya akan mengusahakan dilakukannya normalisasi sungai agar ketika curah hujan sangat tinggi, air sungai tidak sampai meluber ke pemukiman dan persawahan milik warga.
"Ada rencana normalisasi, namun secara teknis dinas pengairan provinsi yang lebih tahu dan akan lakukan assesment," jelasnya.
Sementara itu, Nita salah satu warga Desa Sidorejo yang memiliki ternak mengaku, jika sudah tiga hari terakhir ini sapi yang dipeliharanya berada pada genangan air, karena air masuk hingga ke kandang ternaknya.
Baca Juga : Tulungagung Akan Dibangun Icon Kabupaten yang Megah dan Mall Mewah, Ini Lokasinya
"Sebenarnya kasihan sapinya, kalau sekarang belum ada rencana diungsikan, kalau besok masih tinggi mungkin akan diungsikan di kantor desa," ujar Nita.
Lebih lanjut, Patria mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan segera koordinasi dengan posko maupun Puskesmas jika mengalami gangguan kesehatan.
"Yang terdampak, kalau ada gangguan kesehatan silahkan koordinasi dengan posko yang kami buka di balai desa," imbaunya.