JATIMTIMES - Sebanyak 70 persen dari 135 pasien positif covid-19 di Kota Batu saat ini punya komorbid. Dalam kasus komorbid itu, yang mendominasi adalah hipertensi atau darah tinggi.
Data Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat sejumlah 12.635 warga punya tekanan darah tinggi. Dan hingga saat ini, sudah ada 17 warga yang meninggal akibat covid-19 selama 2022.
Baca Juga : Tunggu Kebijakan Baru, PTM di Kota Batu Belum 100 Persen
“Jumlah tersebut tercatat sejak awal tahun sampai Minggu (13/3/2022). Rata-rata yang meninggal akibat adanya komorbid,” ungkap Kepala Dinkes Kota Batu drg Kartika Tri Sulandri. Selain hipertensi, penderita penyakit jantung. Juga banyak terkena covid-19.
Sebagai upaya pencegahan, Dinkes terus menggalakkan sejumlah program. Antara lain gerakan hidup sehat (germas), posbindu, posyandu lansia, dan program pengelolaan penyakit kronis (prolanis).
“Jadi, kami memanfaatkan giat-giat itu untuk terjun langsung dan aktif mengingatkan tentang kesehatan. Protokol kesehatan (prokes) kami tekankan di sana,” ujar Kartika.
Kartika menambahkan, warga yang memiliki penyakit penyerta memang berpotensi mengalami gejala yang lebih berat ketika terinfeksi covid-19. Sebab, orang dengan penyakit komorbid memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada orang tanpa penyakit komorbid.
“Selain itu, warga yang memiliki komorbid kemungkinan juga sudah mengalami komplikasi atau kerusakan organ akibat penyakit yang dideritanya,” tambah Kartika.
Pada pasien covid-19 yang memiliki komorbid, Kartika menyebut diperlukan penanganan dan pemantauan yang lebih ketat. Mulai dengan memberikan pengobatan dan perawatan covid-19.
Baca Juga : Vaksinasi Anak Kota Batu Capai 100 Persen, Lansia Bertahan 75 Persen
“Dokter juga perlu menangani penyakit komorbid pasien. Langkah itu dilakukan agar pasien tidak berisiko mengalami komplikasi covid-19 yang berbahaya. Misalnya gagal napas atau mengalami badai sitokin,” ungkap Kartika.
Hingga Senin (14/3/2022), kasus aktif di Kota Batu ada 135 pasien. Selain itu, ada kasus kesembuhan 25 pasien sehingga kumulatifnya menjadi 4.428 pasien.
Dari 135 pasien aktif itu, 44 pasien menjalani isolasi di rumah sakit, 10 pasien di isolasi terpusat di YPPII Kota Batu, dan sisanya 81 pasien isolasi mandiri.
