JATIMTIMES - Banjir di Jombang belum juga surut hingga hari kelima ini. Hingga siang ini, banjir masih melanda 3 desa.
Berdasarkan data yang dirilis Pusdalops BPBD Jombang, banjir masih melanda 3 desa di kota santri. Di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, banjir setinggi 5-25 cm masih merendam Dusun Gotan, Lengkong dan Gedang. Sebanyak 1.380 jiwa dan 139 hektare lahan pertanian terdampak banjir.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Satukan Tanah dan Air dari Bumi Majapahit di Kendi Nusantara
Sedangkan di Desa Kedungombo, Kecamatan Ngusikan, banjir setinggi 3-10 cm masih merendam Dusun Bogorame. Sedikitnya 1.265 jiwa terdampak.
Dan, banjir juga masih merendam Desa Ketapangkuning, Kecamatan Ngusikan hingga siang tadi. Kasi Kesejahteraan Desa Ketapangkuning Muhammad Ari Radiansyah mengatakan, banjir pertama kali merendam desanya pada Jumat (11/03/2022) malam. Banjir kiriman dari Kecamatan Ploso dan Kudu itu meremdam pemukiman warga hingga setinggi 30-50 cm.
Hingga siang tadi, lanjut Ari, banjir masih merendam pemukiman warga sekitar 2-30 cm. Sedikitnya 900 jiwa terdampak banjir. "Saat ini banjir tinggal 20-30 cm. Banjir hanya di Dusun Ketapngrejo, sekitar 900 jiwa terdampak," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di Kantor Desa Ketapangkuning, Senin (14/03/2022).
Ari menerangkan, selama banjir melanda desanya, tidak ada warga yang mengungsi. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing selama banjir.
Untuk keperluan makan, pihaknya menyuplai nasi bungkus dari dapur umum yang disediakan pemerintah. Makanan dikirim 3 kali sehari, sekali kirim sebanyak 1.400 bungkus nasi.
"Untuk konsumsi warga dapat dari BPBD dan desa. Sehari 3 kali kirim bantuan nasi bungkus dan mi bungkus. Dan juga ada bantuan dari desa lain di Kecamatan Ngusikan," ujarnya.
Baca Juga : DPD PKS Surabaya Optimis Suara Naik Seratus Persen, Mulai Bidik Posisi Wali Kota di 2024
Sementara, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria mengatakan, banjir yang terjadi di Desa Ketapangkuning sulit untuk surut. Itu dikarenakan tidak adanya saluran balik ke Sungai Marmoyo.
"Saluran pengembali di wilayah itu tidak ada. Jadi air tidak bisa kembali ke Sungai Marmoyo meski kondisi debit air sungai anjlok," terangnya.
Untuk menangani banjir di Desa Marmoyo, kata Pepy, pihak BPBD meminta bantuan BBWS untuk memompa air untuk dialirkan ke Sungai Marmoyo.
"Alternatifnya air dipompa. Kita turunkan satu pompa air untuk dibuang ke Sungai Marmoyo," pungkasnya.(*)