JATIMTIMES - Banjir yang menimpa sejumlah daerah di Jombang membawa dampak besar bagi masyarakat. Dalam penanganan dampak banjir ini, Bupati Jombang Mundjidah Wahab turun langsung memimpin proses penanganan bencana.
Bupati perempuan pertama di Jombang ini mendatangi lokasi banjir di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso pada pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Orang nomor satu di kota santri tersebut langsung menuju lokasi dapur umum yang disediakan oleh Dinas Sosial setempat.
Baca Juga : Bupati Pamekasan Apresiasi Vaksinasi Naik Signifikan
Mundjidah memastikan kebutuhan makan warga terdampak banjir pagi itu telah siap untuk didistribusikan. Dia juga ikut membantu membungkus nasi yang akan dikirim ke warga sebanyak 1.200 bungkus.
Setelah itu, nasi bungkus untuk sarapan warga diantar langsung ke pemukiman penduduk di Dusun Gedang, Desa Jatigedong. Di lokasi ini, Mundjidah berjalan kaki di tengah genangan banjir setinggi 20 centimeter.
Setibanya di lokasi, ia langsung membagikan nasi bungkus kepada warga. Bupati juga menyempatkan menyapa warga dan berdialog sepanjang menyusuri pemukiman yang terdampak banjir.
"Untuk di Ploso ini yang paling besar. Tadi saya ke dapur umum menyiapkan nasi bungkusnya sampai 1.200. Itu malah sudah 3 kali," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu (12/03/2022).
Tidak hanya itu, Bupati juga memimpin proses penanganan banjir di lokasi bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Salah satunya dengan cara menghubungi Kepala Satuan Kerja (Satker) Penanganan Sungai bbws.
Mundjidah memastikan, pada tahun ini ada perbaikan 3 titik tanggul sungai dengan nilai anggaran Rp 160 Miliar. Dana ratusan Miliar tersebut untuk perbaikan tanggul Sungai Avur Watudakon, Ngotok Ringkanal dan Sungai Brantas.
Baca Juga : Viral di TikTok, Penampakan Sesosok Anak yang Buat Merinding
"Kita dapat 3 program dari pusat, termasuk sungai ngotok ring kanal, tadi sudah tak telpon dapat anggaran sekitar Rp 90 miliar, kemudian avur watudakon kita dapat anggaran Rp 60 miliar, dan untuk brantas itu sekitar Rp 10 miliar," ungkapnya.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD jombang, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jombang tiga hari ini mulai berangsur surut. Banjir masih terpantau di Kecamatan Sumobito dengan ketinggian air 20-70 centimeter, Kecamatan Ploso 10-70 centimeter ketinggian air, Kecamatan Tembelang 50-60 centimeter ketinggian air, Kecamatan Kudu 20-80 centimeter ketinggian air dan Kecamatan Ngusikan 10-60 centimeter ketinggian airnya.
Oleh karena itu, Mundjidah memerintahkan seluruh perangkat daerah untuk melakukan mitigasi bencana secara terukur. Ia juga meminta pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir dibebaskan dari biaya kesehatan.
"Kita bikin dapur umum di Ploso 3 titik, di Sumobito 1 titik di mojoagung 1 titik. Desa juga telah menganggarkan untuk bencana. Kita juga gratiskan biaya perawatan bagi warga yang sakit akibat banjir," pungkasnya.
