JATIMTIMES - Saluran air bersih di 3 RW Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Lawang., terputus akibat longsor susulan yang terjadi di sekitar wilayah tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/3/2022) siang.
Informasi yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, longsor susulan terjadi di area tebing yang banyak ditanami pohon sengon. Longsoran tersebut berdampak pada lahan pertanian dan kandang ternak warga.
Baca Juga : Jadi Bahasan Warganet hingga Heboh, Siapa Sosok Kaji Edan di Balik Kekayaan Juragan 99?
"Hujan intensitas deras di wilayah Kecamatan Lawang mengakibatkan tebing longsor dan berdampak ke lahan pertanian serta kandang ternak warga," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Kamis (10/3/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kurang lebih ada sebanyak 900 KK yang saluran air bersihnya mati akibat peristiwa longsor tersebut. Sedangkan jarak antara titik longsor hingga ke pemukiman warga, kurang lebih sejauh 800 meter hingga 1 kilometer.
Rinciannya, RW 1 kurang lebih 250 KK, RW 2 kurang lebih 300 KK dan RW 4 kurang lebih 350 KK. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan asesmen dan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.
"Material longsor masih menutup area persawahan dan juga kandang warga serta saluran air bersih terputus," imbuh Sadono.
Dari pantauannya, kemungkinan akan ada longsor susulan yang terjadi. Sebab, di lokasi sekitar titik longsoran didapati air resapan dari tebing yang longsor masih terus mengalir.
Baca Juga : Banjir Rendam 1 Dusun di Jombang, 500 Penduduk Terdampak
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat tetap waspada. Termasuk waspada terhadap dampak longsor susulan yang terjadi Kamis (10/3/2022) siang.
"Terutama material longsor yang masuk ke aliran sungai. Bisa menghambat aliran sungai dan menyebakan debit air tinggi," terang Sadono.
Hingga saat ini, pihak pemerintah desa (pemdes) setempat masih melakukan pemantauan secara berkala terkait peristiwa tersebut. "Nanti akan kami kordinasikan dengan pihak terkait untuj kajian teknis kelanjutannya," pungkasnya.